Bagikan:

JAKARTA – Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid berharap cabang olahraga panjat tebing tidak hanya sekedar menerima ucapan atas keberhasilan di Olimpiade 2024 Paris.

Di ajang empat tahunan tersebut panjat tebing melalui atlet Veddriq Leonardo berhasil menyumbang medali emas pertama buat Indonesia.

"Karena ini ajang Olimpiade dan bukan kawinan jadi nanti pulang ke Indonesia yang kami harapkan bukan cuma ucapan yang kami dapatkan," ujar Yenny dalam konferensi pers Jumat, 9 Agustus kemarin.

Veddriq keluar sebagai yang terbaik setelah mengalahkan wakil Cina, Wu Peng, dengan selisih 0,02 detik saja dalam pertandingan final speed putra pada Kamis, 8 Agustus kemarin.

Keberhasilan ini menorehkan sejarah tersendiri. Pasalnya, Olimpiade Paris merupakan kali pertama nomor speed putra perorangan panjat tebing dipertandingkan.

"Tentu buat kita ini momen yang sangat historik karena panjat tebing pertama kali di pertandingkan di Olimpiade. Kemudian Veddriq juga baru pertama kali tampil, tetapi bisa mendapat medali emas," kata Yenny.

Panjat tebing adalah satu dari dua cabor penyumbang medali emas buat Indonesia di Olimpiade tahun ini. Satu medali emas lainnya dari atlet angkat besi Rizki Juniansyah.

Ini juga pertama kalinya dalam sejarah Indonesia bisa mendapat medali emas dari cabang olahraga yang bukan bulu tangkis. Selain itu, ini mengulangi kesuksesan Olimpiade 1992 Barcelona.

Dua medali emas dalam satu Olimpiade masih merupakan pencapaian terbaik Indonesia sejak ikut serta di ajang empat tahunan ini.

Indonesia sekarang sudah mengoleksi total 10 medali emas dalam sejarah Olimpiade setelah mendapat tambahan dua terbaru tahun ini.