Apakah Djokovic Masih Bisa Mengejer Emas Kedua di Olimpiade 2028?
JAKARTA - Novak Djokovic baru saja meraih medali emas Olimpiade Paris 2024. Dia mengalahkan Carlos Alcaraz di partai final dengan skor 7-6(3) dan 7-6(2).
Medali emas tersebut merupakan yang pertama bagi Djokovic di Olimpiade. Perolehan itu membawa petenis 37 tahun tersebut masuk ke dalam daftar Golden Slam pemain tunggal, peraih empat trofi Grand Slam plus medali emas Olimpiade.
Kemenangan di Roland Garros sekaligus mengakhiri paceklik gelar Djokovic pada tahun ini.
Tahun ini Djokovic memang kurang maksimal. Dia tersingkir di semifinal Australia Open 2024, terhenti di perempat final Perancis Open 2024, dan kalah di final Wimbledon 2024 melawan Alcaraz.
Penampilan minor Djokovic tak lepas dari masalah cedera yang menghinggapinya. Dua bulan sebelum Wimbledon 2024, petenis Serbia itu baru saja menjalani operasi lutut.
Namun, kemenangan di Olimpiade Paris 2024 menjadi tanda bahwa Djokovic sudah kembali. Bahkan, mantan pelatihnya, Goran Ivanisevic, melihat sang petenis masih bisa bermain di Olimpiade berikutnya, Los Angeles 2028.
Baca juga:
"Novak tidak bermain apik di final Wimbledon 2024, tetapi di sini (final Olimpiade Paris 2024) Anda bisa melihatnya."
"Jika mereka bertahan selama lima jam lagi di lapangan, hasilnya akan sama saja (Djokovic tetap juara)," kata Ivanisevic di Tennis Majors.
"Novak sedang melaju kencang, dia sedang menari. Orang-orang lupa bahwa ini adalah final Olimpiade pertamanya. Dia merasa inilah saatnya, dia harus memanfaatkan kesempatan ini."
"Mengingat betapa gilanya dia, saya tidak akan terkejut melihatnya di Los Angeles 2028 juga," ujar Ivanisevic lagi.
Bila melihat usia, Djokovic akan berusia 41 tahun ketika bermain di Olimpiade Los Angeles 2028. Meski sudah berusia senja, Ivanisevic yakin dia masih bisa mengejar medali emas keduanya di Olimpiade.
Terdekat, Ivanisevic yakin bahwa petenis Serbia itu sekarang menjadi favorit kuat untuk AS Open 2024 yang dimulai pada 26 Agustus 2024.
Djokovic akan berusaha memenangi gelar Flushing Meadows kelima yang akan melampaui Margaret Court dalam daftar sepanjang masa dengan gelar mayor ke-25.
"Saya sangat senang bahwa dia akhirnya memenangi medali emas ini. Saya berharap dia meraih gelar Grand Slam ke-25, memecahkan rekor mutlak, dan kemudian dia bisa pensiun meskipun dia tidak akan pernah pensiun," kata Ivanisevic.
"Saya pikir dia bisa menemukan motivasinya, medali emas akan mengangkatnya. Jika dia bermain seperti ini, dialah orang yang harus dikalahkan di AS Open 2024," tuturnya lagi.
Ivanisevic merupakan orang di balik layar yang membantu Djokovic mengklaim sembilan dari 24 gelar Grand Slam sebelum meninggalkan timnya pada Maret 2024.
Djokovic masih termotivasi meski usianya sudah tak muda lagi. Apalagi, dia akhirnya meraih gelar Golden Slam dalam kesempatan keempat tampil di Olimpiade sejak pertama kali pada Beijing 2008.
Dia menyamai catatan Steffi Graff (1988), Andre Agassi (1999), Rafael Nadal (2010), dan Serena Williams (2012) di nomor tunggal.