Engima Pensiun Rafael Nadal Makin Terbuka
JAKARTA – Enigma terkait rencana pensiun petenis ternama asal Spanyol, Rafael Nadal, pelan-pelan semakin terbuka lebar. Olimpiade Paris 2024 bisa saja menjadi panggung besar terakhirnya.
Nadal yang saat ini berusia 38 tahun baru saja menderita salah satu kekalahan terburuk dalam kariernya ketika melawan Novak Djokovic di babak kedua Olimpiade Paris 2024 pada Senin, 29 Juli 2024. Pada laga itu, Si Raja Tanah Liat menyerah dengan skor 1-6 dan 4-6.
Nadal mengakui bahwa dirinya sekarang sudah tidak kompetitif lagi seperti dulu karena cedera yang dialaminya dalam dua tahun terakhir. Jadi, kemungkinan untuk pensiun sekarang sangatlah besar.
"Saya tidak bisa menghabiskan waktu setiap hari untuk memikirkan apakah ini (pertandingan) yang terakhir (saya) atau tidak. Jika tidak (pensiun), itu tidak mungkin," katanya dikutip Reuters.
"Saya telah mengalami banyak cedera dalam dua tahun terakhir. Jadi, jika saya merasa tidak cukup kompetitif atau secara fisik saya tidak cukup siap untuk terus melaju, saya akan berhenti dan saya akan memberi tahu Anda," ujarnya lagi.
Baca juga:
Kesempatan Nadal untuk meraih medali di Perancis masih terbuka dari nomor ganda. Di sektor tersebut, ia berpasangan dengan rekan satu negaranya, Carloz Alcaraz.
Keduanya saat ini sudah menembus babak kedua turnamen. Mereka selanjutnya akan bersua dengan pasangan Tallon Griekspoor/Wesley Koolhof asal Belanda.
"Saya masih bermain di nomor ganda. Ini bukan waktunya untuk mundur. Ketika saya selesai dari sini, saya akan membuat keputusan yang harus saya buat di sini," ujar dia.
Djokovic yang berusia 37 tahun mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah dirinya memiliki kesempatan melawan Nadal lagi atau di tidak.
Namun, ia berharap mereka bisa kembali bersua di Grand Slam.
"Saya pikir kami berdua ingin bermain di Grand Slam dan turnamen-turnamen terbesar," katanya.
"Saya hanya berharap demi rivalitas kami dan olahraga ini secara umum, kami bisa saling berhadapan satu sama lain."
"Sekali atau mungkin beberapa kali di permukaan berbeda dan di berbagai belahan dunia karena saya merasa hal itu hanya akan bermanfaat bagi olahraga ini," kata Djokovic.
Djokovic dan Nadal memimpin daftar koleksi gelar Grand Slam terbanyak dalam sejarah tenis, masing-masing dengan 24 dan 22 trofi.