Lahan Gambut di Mukomuko Sengaja Dibakar Pemilik untuk Persiapan Tanam Kelapa Sawit
MUKOMUKO - Aparat Kepolisian Resor Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengungkapkan kebakaran lahan gambut di Desa Kota Praja diduga sengaja dibakar oknum warga guna membersihkan lahan untuk kelapa sawit.
Kapolres Mukomuko AKBP Yana Supriatna mengatakan, hal itu setelah personelnya mendatangi lokasi untuk memadamkan api dan mencari informasi terkait penyebab kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut.
"Personel berkoordinasi dengan Kades Kota Praja dan Camat Kecamatan Air Manjunto terkait lokasi kebakaran lahan agar menjaga api tidak menyebar ke lahan yang lain," katanya dalam keterangan di Mukomuko, Antara, Jumat, 25 Juli.
Kemudian, personel mendapat informasi pemilik lahan atas nama Nirwan (46) seorang ASN dari Desa Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko, sedangkan identitas pengurus lahan Yono (58) petani dari Desa Kota Praja, Kecamatan Air Manjuto.
Kronologis kebakaran lahan gambut dimulai pada Kamis (25/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Penuturan saksi mata bernama Desi, pengurus lahan yang tidak diketahui namanya membakar tumpukan kayu yang ada di lahan itu.
Kemudian, api dibiarkan menyala tanpa dilakukan penjagaan supaya mencegah api meluas. Meskipun api dapat dipadamkan menggunakan mobil Damkar dari Kabupaten Mukomuko, namun sampai saat ini asap masih ada karena lahan yang terbakar bekas lahan gambut.
Akses jalan memadai untuk dilalui mobil pemadam kebakaran, namun pengurus lahan tidak ada di lokasi. Saat ini lahan yang terbakar kurang lebih dua hektare, dan tidak menutup kemungkinan akan merambat ke lahan yang lain milik warga Desa Agung Jaya Kecamatan Air Manjunto.
Berdasarkan keterangan Desi bahwa kebakaran tersebut merupakan kegiatan yang disengaja oleh pengurus lahan karena untuk mengurangi kadar asam pada lahan gambut yang akan ditanami kelapa sawit baru.
Kebakaran lahan berjarak dekat dengan pemukiman warga Desa Kota Praja Kecamatan Air Manjuto Mukomuko, kurang lebih 10-12.
Jika kondisi api tidak dimatikan akan berdampak ke lahan milik warga Desa Agung Jaya Kecamatan Air Manjunto, dan menimbulkan asap yang tebal ke permukiman penduduk sekitar lokasi.
Baca juga:
Sementara itu, katanya, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait terus melakukan langkah upaya untuk mencegah terjadinya karhutla dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.