Kebun Sawit di Lahan Gambut Terbakar, Mukomuko Kini Diliputi Kabut Asap
Anggota TNI dari Kodim 0428/Mukomuko bersama polisi dan BPBD memadamkan kebakaran lahan gambut di Kelurahan Bandar Ratu, Sabtu (25/11/2023). (Dok. ANTARA/Ferri)

Bagikan:

MUKOMUKO - Sekitar 10 hektare kebun sawit di lahan gambut milik warga asal Kerinci, Provinsi Jambi yang berada di RT 5 Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko sejak Rabu, 22 November, terbakar.

Akibatnya, sebagian wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak beberapa hari terakhir juga diliputi kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan gambut dekat Yayasan Rosnaniyah Kelurahan Bandar Ratu

"Hari ini lanjut lagi memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah di Mukomuko, Sabtu.

Berdasarkan keterangan warga yang memiliki kebun kelapa sawit di lahan gambut ini, mereka sudah berupaya memadamkan kebakaran dan api bisa mereka padamkan, tetapi kebakaran kembali terjadi di lahannya.

Ia mengatakan, instansinya bersama dengan petugas pemadam kebakaran, polisi, TNI, dan pihak kecamatan dan kelurahan mulai hari Jumat memadamkan kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut.

Berdasarkan pengamatannya, katanya, api sudah menyebar dan membakar sebagian besar lahan gambut di lokasi tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya menggunakan berbagai peralatan seperti salah satunya mesin air untuk menyedot air lalu disemprotkan ke lahan gambut yang terbakar tersebut.

"Sekarang ini lokasi kebakarannya semakin jauh sehingga menyulitkan petugas memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut," ujarnya.

Selain itu, katanya, kini instansinya terkendala selang panjang karena jangkauan lahan gambut yang terbakar tersebut semakin jauh.

Kalau tahu dari awal, katanya, kemungkinan kebakaran lahan gambut ini cepat ditangani dan tidak sampai menyebar ke lahan gambut lain di wilayah ini.

Ia menyatakan, meskipun sekarang ini hujan gerimis namun hujan tersebut sama dengan embun tidak memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut.

"Untuk memadamkan kebakaran lahan gambut ini membutuhkan air yang sangat banyak dan memadamkan kebakaran lahan gambut tidak bisa hanya sekali," pungkas Ujang, dilansir ANTARA, Sabtu, 25 November.