Heru Budi Buka Peluang Tampung Semua Guru Honorer di Jakarta Jadi KKI Tahun Ini 

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membuka peluang untuk menampung semua guru honorer di Jakarta agar bisa direkrut sebagai tenaga Kontrak Kerja Individu (KKI) Dinas Pendidikan DKI Jakarta tahun ini.

Awalnya, Pemprov DKI hanya berniat membuka 1.700 formasi tenaga KKI tahun 2024. Sementara, guru honorer di Jakarta mencapai sekitar 4.000 orang. Hal ini sempat menuai protes dari DPRD.

"Tadi rekan-rekan DPRD menyampaikan. Saya juga setuju (pengangkatan guru honorer menjadi KKI) 4.000 itu. Kalau DPRD dengan Pemprov DKI sudah setuju, lebih baik seperti itu. Tapi, nanti kita lihat prosesnya," ungkap Heru di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 25 Juli.

Atas dasar itu, Heru akan memerintahkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta merancang pengalokasian anggaran agar semua guru honorer di Jakarta sudah bisa digaji lewat APBD sebagai tenaga KKI tahun ini.

"Kemarin kan kita lihat anggarannya ya 1.700. Usulan (merekrut langsung 4.000 guru honorer) hari ini, saya juga berpikir seperti itu. Tapi, mekanisme masalah tahapan-tahapan keuangan kan harus dilalui," papar Heru.

Pemprov DKI Jakarta akan membuka formasi tenaga Kontrak Kerja Individu (KKI) untuk ribuan guru honorer sebagai solusi untuk memperjelas status mereka.

Kini terdapat 4.000 guru honorer yang mengajar di Jakarta. Namun, kuota tenaga KKI yang direncakana dibuka pada tahun ini hanya sebanyak 1.700 orang.

Hal ini membuat DPRD DKI Jakarta heran. Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak mempertanyakan kenapa Pemprov DKI tak mengangkat semua guru honorer sekaligus.

"Dinas pendidikan mengatakan Untuk tahun ini akan diangkat 1.700 guru KKI. Kenapa tanggung amat? Yang 4.000 itu saja langsung diangkat sebagai guru KKI. Di mana keadilannya?" cecar Jhonny.

Jakarta memiliki APBD tahun 2024 sebesar Rp81,71 triliun. Daru nominal anggaran ini, Jhonny menilai Pemprov DKI masih memiliki cukup biaya untuk menggaji 4.000 guru honorer menjadi KKI.

"Katanya kan kasian banget tuh, guru-guru kita. Jakarta bisa kok kalau kita memang mau (merekrut 4.000 guru honorer langsung). Ini soal political will, soal kemauan politik Pemprov DKI Jakarta," ungkap Jhonny.