Pemprov DKI Berencana Ajukan Anggaran Perbanyak Embung dan Pompa, Ketua DPRD: Nanti Saya Ketok Palu
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempersilakan Pemprov DKI mengajukan anggaran untuk memperbanyak pembangunan embung hingga penempatan pompa-pompa di wilayah rawan banjir.
Sebab, menurut Prasetyo banjir masih menjadi masalah kasik yang belum juga terselesaikan sejak kepemimpinan gubernur terdahulu.
Sehingga, jika Dinas Sumber Daya Air (SDA) meminta anggaran untuk pengendalian banjir, Prasetyo berjanji untuk mengabulkannya.
“Mungkin perlu embung, perlu pompa, ajukan di sini. Nanti di rapat Banggar saya akan ketok palu. Tapi kalau enggak concern di situ, enggak akan selesai masalah banjir,” kata Prasetyo dalam keterangannya, Kamis, 25 Juli.
Di sisi lain, Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta ini turut mendesak Pemprov DKI untuk memperbaiki turap di seluruh kali ataupun sungai, terutama pada tanggul pengaman yang jebol.
“Jadi saya minta konsen penanggulangannya. Sampai saat ini banjir di Jakarta enggak selesai, kalau ini diturap semua udah beres,” tutur Prasetyo.
Prasetyo mencontohkan salah satu penanggulangan banjir yang dinilai berhasil itu di Pantai Indah Kapuk. Pasalnya pompa yang di pasang di bawah laut dikelola secara baik dan benar.
“Kalau mau kunjungan kerja bagaimana penanggulangan banjir ada di bawah laut itu di Pantai Indah Kapuk. Itu artinya pompa-pompanya betul,” tegas Pras.
Baca juga:
Sebelumnya, Prasetyo juga menyoroti dua masalah klasik Jakarta, yakni banjir dan macet. Di satu sisi, kerap terjadi ketidaksenambungan antara program pengendalian banjir gubernur yang tengah memimpin dengan gubernur sebelumnya.
"Banjir di zaman Jokowi, Ahok, Pak Djarot itu diteruskan sheetpile-nya, diturap terus sampai ke laut. Apakah pertanyaan Jakarta tidak banjir? Saya katakan, pasti masih banjir, tapi di situlah diminimalisir," urai Prasetyo.
"Sekarang kan pusing juga sebagai gubernur, ditanya masalah banjir, jawabannya juga pasti pusing. Tapi ya harus diteruskan dulu (program) pemimpin sebelumnya, diturap semua. Jadi pas ada masih ada banjir (setelah diturap), baru buatlah itu sumur resapan atau apalah bentuknya," tambah dia.