Tips Ajarkan Anak Bijak Memilah Sampah di Lingkungan Sekolah
JAKARTA - Indonesia masih memiliki masalah cukup serius terkait pengelolaan sampah. Berdasarkan Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2022 saja, jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton.
Oleh karena itu, kebiasaan memilah sampah seharusnya sudah ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Gerakan Sekolah Sehat 2024 yang diadakan oleh Kao Indonesia ikut menyediakan Waste Point di beberapa sekolah dalam semangat Anak KAO BISA (Bijak Sampah) untuk memulai kebiasaan memilah sampah sejak dini.
Program ini berperan sebagai fasilitator untuk anak-anak bisa mulai praktik bijak pilah sampah melalui hal sederhana di keseharian, yaitu dengan mengumpulkan kemasan bekas pakai produk Kao untuk didaur ulang oleh partner waste management menjadi benda bernilai guna dan tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Naoki Yoshigai, Presiden Direktur Kao Indonesia mengatakan gerakan ini membantu anak-anak dalam memberikan pemahaman dan perubahan perilaku terkait kesehatan diri sendiri.
Baca juga:
- Sinopsis Drama China The Best Day of My Life: Perjalanan Jiang Zhi Nan Mencari Pacar Baru
- 4 Langkah Melewati Masa Sulit dalam Hubungan Bersama Pasangan
- Kimberly Ryder Tegaskan Dugaan Penggelapan Mobil Edward Akbar Tak Berhubungan dengan Gugatan Cerai
- Menetralkan Rasa Cemas Bisa Mudah dan Menyenangkan Dilakukan dengan 10 Metode Ini
“Gerakan Sekolah Sehat meliputi pemahaman dan perubahan perilaku terkait kesehatan diri sendiri dan lingkungan yang diyakini menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat," beber Naoki Yoshigai dikutip VOI dari siaran media, Rabu, 24 Juli.
"Oleh karenanya, Kao Indonesia berupaya untuk secara berkelanjutan berkontribusi melalui kegiatan edukasi dan pengembangan inisiatif lainnya yang disesuaikan dengan isu sosial dan kebutuhan sekolah dimana ‘bring knowledge into practical’ sehingga anak-anak bisa memiliki pemahaman yang komprehensif yang menjadi daya dorong untuk terwujudnya Kirei Lifestyle dalam keseharian,” tutup Naoki.