Serangan Pemberontak Bersenjata Tewaskan 26 Orang di Mali

JAKARTA - Orang-orang bersenjata membunuh 26 orang dalam serangan di desa di wilayah Mopti yang dilanda pemberontak di Mali.

Serangan pada Minggu, 21 Juli itu, menargetkan desa di Circle of Bankass, salah satu dari beberapa daerah di utara dan tengah Mali di mana kelompok jihad yang terkait dengan al Qaeda dan ISIS melancarkan pemberontakan dengan kekerasan.

Penyerang bersenjata menembaki penduduk desa yang sedang bekerja di ladang kata Wali Kota Bankass Moulaye Guindo melalui telepon dilansir Reuters, Senin, 22 Juli.

Tentara yang dikerahkan ke daerah tersebut baru mencapai desa tersebut setelah serangan tersebut, kata Guindo, menyesalkan memburuknya ketidakamanan di negara Afrika Barat tersebut.

Pemberontakan di wilayah Sahel di selatan Sahara telah memperoleh momentum sejak terjadi di Mali setelah pemberontakan Tuareg pada tahun 2012.

Meskipun ada tekanan balik dari militer, para jihadis telah menyebar ke negara tetangga Burkina Faso dan Niger, dan baru-baru ini ke negara-negara pesisir utara seperti Togo, Ghana dan Pantai Gading.

Ribuan orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi. Sekitar 40 orang tewas dalam serangan serupa di desa di Bankass pada awal Juli dan lebih dari 20 orang tewas dalam serangan lain pada akhir Mei.

Kegagalan pihak berwenang dalam melindungi warga sipil berkontribusi pada dua kudeta di Mali, dua di Burkina Faso, dan satu di Niger sejak tahun 2020.

Junta sejak itu meninggalkan sekutu tradisional Barat dan mencari dukungan Rusia untuk melawan kelompok tersebut.