Bau Badan Berkaitan dengan Kesehatan, Kenali Faktor-faktornya
YOGYAKARTA – Sebuah aroma memiliki banyak faktor dan elemen pembentuknya. Sedangkan gimana dengan aroma atau bau badan? Aroma tubuh dibentuk oleh faktor yang kompleks, termasuk pembawaan genetik. Peneliti percaya dengan faktor utama bau badan adalah histokompatibilitas kompleks. Gen-gen di dalam kerumitan tersebut memengaruhi bau badan dengan mengkode produksi protein dan bahan kimia tubuh.
Kalau Anda mengamati, bau badan tidak stagnan. Aroma tubuh berubah karena terjadi interaksi antara senyawa bau badan dengan lingkungan sekitar. Namun tetap saja, lewat bau badan bisa melacak orang tertentu dan membedakan antara orang sehat dan tidak sehat. Asisten profesor kimia di Framingham State University, Chantrell J. G. Frazier dilansir The Conversation, Senin, 22 Juli, mendeteksi aroma manusia dan karakterisasi bahan kimia berbentuk gas yang disebut senyawa organik. Gas-gas ini dapat memberikan banyak informasi bagi peneliti forensik dan penyedia layanan kesehatan.
Aroma tubuh seseorang terdiri dari senyawa organik yang mudah menguap. Bentuknya gas yang dikeluarkan dari kulit. Gas-gas ini adalah kombinasi antara keringat, minyak, dan elemen yang dikeluarkan dari kelenjar di kulit. Komponen utama bau bergantung pada faktor internal. Seperti ras, etnis, jenis kelamin, biologis, dan sifat lainnya. Komponen sekunder yang berubah-ubah, antara lain seperti stres, pola makan, dan penyakit. Sedangkan komponen tersier, berasal dari sumber eksternal atau dari luar tubuh. Misalnya parfum, deodorant, ataupun sabun mandi.
Terdapat tiga komponen tetapi banyak sekali faktor bau badan. Tetapi bau badan seseorang bisa jadi ciri pengenal. Ini makanya anjing pelacak bisa mendeteksi target lewat aroma badan dengan mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh target. Praktik ini mengandalkan asumsi bahwa aroma setiap orang cukup berbeda sehingga dapat dibedakan dengan aroma orang lain.
Baca juga:
Para peneliti juga mempelajari apa yang membedakan bau badan setiap orang berbeda. Selama lebih dari tiga dekade, menemukan bahwa bau badan tampaknya memiliki kode genetik yang sama bagi saudara kembar identik. Tetapi anjing pelacak bisa mendeteksi perbedaannya meski sama dalam kode genetik. Lantas apa faktor yang memengaruhi bau badan setiap orang dengan segala kondisi fisiknya berbeda satu sama lain?
Penelitian tahun 2017 membuktikan bahwa komposisi bau manusia dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, ras, dan etnis. Peneliti juga melatih anjing untuk mengendus infeksi COVID-19. Selain itu, penelitian tentang bau terus memberi wawasan berkaitan dengan deteksi kesehatan seseorang.
Aroma tubuh digunakan untuk menilai secara medis seseorang yang kejang dan sebagai peringatan diabetes. Anjing pendeteksi medis, juga dapat menunjukkan apakah seseorang sakit atau sehat lewat bau badan. Misalnya penelitian yang menunjukkan bahwa anjing bisa dilatih mendeteksi kanker pada manusia. Anjing juga telah dilatih untuk mendeteksi infeksi COVID-19 dengan tingkat akurasi 90%.