Lalu Lintas di Cipulir Semakin Padat: Proyek Saluran Air dan Angkot Seperti ‘Paket Combo’
JAKARTA - Pembangunan saluran air di Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan membuat kemacetan semakin menjadi.
Pantauan VOI di lokasi, terlihat pengemudi yang melintas hanya dapat berkendara di kecepatan tak lebih dari 10 kilometer/jam atau berjalan pelan.
Proyek pembangunan saluran air itu memakan badan jalan, sehingga kendaraan hanya dapat melintas satu jalur untuk arah Tangerang menuju Jakarta.
Terlebih masih ada angkutan umum (angkot) yang berhenti di bahu jalan menunggu penumpang sambil menutupi jalan.
Kepala Seksi Lalin Jalan Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Selatan Prisno Jogiara mengakui di wilayah Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengalami kemacetan akibat proyek saluran air tersebut.
Baca juga:
- Warga PIK Cakung Dikeroyok Massa Usai Bobol Rumah Kosong di Pondok Kelapa Duren Sawit
- Satu Anggota Polri Dibacok Saat Bubarkan Tawuran Warga di Duren Sawit
- Pelamar Kerja Korban Penipuan Data untuk Pinjol Sempat Diimingi Pekerjaan Sebagai Admin Konter Handphone di PGC Cililitan
- Pengakuan Warga Cipayung Melihat Pria Bawa Koper Besar Pascapenemuan Mayat Wanita Dalam Kos-kosan
Oleh sebab itu, pihaknya bersama Polisi lalu lintas berkoordinasi untuk melakukan rekayasa lalu lintas untuk pagi hari atau jam berangkat kerja karyawan.
“Kita selalu dengan Polantas. Cipulir itu hasil rapatnya yang seharusnnya 2-2 barat-timur (sebaliknya),” kata Prisno di Kantor Administrasi Jakarta Sekatan, Senin, 22 Juli.
“Akhirnya kita memutuskan rekayasa lagi, membuat contraflow, sehingga di pagi hari tidak cukup padat menuju Jakarta. Itu kita lakukan di sisi selatan contraflow, jadi yang keluar Jakarta 1 lajur. Yang kita tambahin akan masuk ke DKI (Jakarta),” tambahnya.