Anak Buah Sri Mulyani Ungkap Implementasi Simbara Berikan Dampak Positif

JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyampaikan implementasi Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara Kementerian/Lembaga (Simbara) memberikan dampak positif dalam mendukung sinergi antara proses bisnis dan aliran dana Minerba antar Kementerian/Lembaga (K/L).

"Hingga saat ini Simbara berhasil menyelaraskan 10 sistem independen yang tadinya tersebar di 6 Kementerian lembaga dan memberikan beberapa dampak positif sebagai berikut,” jelasnya dalam Launching dan Sosialisasi Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui Simbara, Senin, 22 Juli.

Sebagai informasi, Simbara merupakan bentuk sinergi dari K/L untuk tata kelola minerba yang lebih baik.

Di dalamnya terdapat ekosistem pengawasan terintegrasi bagi seluruh aplikasi pengelolaan dan pengawasan serta menjadi muara data minerba.

Simbara mengintegrasikan proses mulai dari single identity dari wajib pajak dan wajib bayar, proses perizinan tambang, rencana penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, serta ekspor dan pengangkutan atau pengapalan, dan devisa hasil ekspor (DHE).

Isa menyampaikan dampak positif yang pertama yaitu, sudah dapat mewujudkan layanan satu pintu melalui single data entry. Kedua yaitu ketersediaan satu data minerba yang handal.

Kemudian yang ketiga yaitu pengawasan menjadi lebih terpadu. Selanjutnya keempat yaitu implementasi DMO dan hilirisasi minerba menjadi lebih efektif.

Menurut Isa, menyampaikan dampak positif lainnya yaitu pencegahan fraud melalui risk profiling terus bisa ditingkatkan.

Serta pencegahan tambang ilegal dan penghindaran pembayaran dan penyetoran hak-hak negara dapat kita terus tingkatkan kualitasnya.

Melalui sistem Simbara, Isa menyampaikan, pemerintah telah mampu mencegah modus ilegal mining (Penambangan tanpa izin) sebesar Rp3,47 triliun, tambahan penerimaan negara dari data analitik dan risk profiling dari pelaku usaha senilai Rp2,53 triliun, dan penyelesaian piutang dari hasil penerapan automotic blocking system Simbara Rp1,1 triliun.

Isa menyampaikan, untuk saat ini Pemerintah baru menambah dua komoditas yakni nikel dan timah dalam implementasi Simbara.

Serta ke depannya akan memperluas dengan menambah beberapa komoditas lainnya seperti bauksit, emas, dan tembaga.

"Dan tahun-tahun yang akan datang kita akan terus kembangkan Simbara untuk komoditas lain seperti bauksit, emas, dan tembaga," ujarnya.