Kali Kobe Meluap, Satu Desa di Halmahera Tengah Terendam Banjir

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan dampak banjir yang melanda Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, dapat teratasi dengan cepat.

"Tim reaksi cepat BPBD Halmahera Tengah sudah disiagakan ke lokasi bencana untuk melakukan penanganan darurat bagi para warga," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranganya, Senin 22 Juli.

Menurut Muhari, belum diketahui berapa jumlah korban dan rumah atau fasilitas publik yang tergenang banjir luapan Sungai Kobe di Desa Lilief Waibulan, Weda Tengah, Halmahera Tengah, karena masih dalam proses asesmen.

Akan tetapi, menurutnya, sejak Minggu 21 Juli malam, sebagian besar warga desa setempat sudah mengevakuasi diri ke tempat aman dan dalam penanganan petugas gabungan.

Pusdalops BNPB memastikan tim reaksi cepat memprioritaskan evakuasi dan pendistribusian bantuan kebutuhan pokok, seperti makanan kepada para korban.

"Dalam keadaan kebencanaan, maka keselamatan masyarakat menjadi hal utama yang diprioritaskan," kata dia.

Muhari menyebutkan dalam beberapa hari ke depan, tim reaksi cepat dan petugas gabungan masih disiagakan di lokasi bencana guna memastikan kondisi warga dalam keadaan baik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Maluku Utara masih akan dilanda hujan dengan intensitas sedang-deras sehingga berpotensi menimbulkan banjir susulan.