7 Cara Ubah Kebiasaan Buruk Menjadi Lebih Sehat
YOGYAKARTA – Kebiasaan buruk adalah perilaku tidak sehat yang otomatis tidak menyehatkan badan. Misalnya, tidak sikat gigi sebelum tidur atau lupa memasang sabuk pengaman di mobil. Kebiasaan buruk ini cenderung tak disadari bahkan dilupakan begitu saja tanpa terpikir efek negatifnya.
Kebiasaan buruk juga bisa berbentuk perilaku sosial. Misalnya ketika mendominasi percakapan atau ketika selalu menyenangkan orang lain dengan tidak pernah menolak permintaannya. Contoh kebiasaan buruk lainnya, seperti melewatkan makan, kurang minum, menggigit kuku saat stres atau bosan, suka memberi nasihat yang tidak diminta, begadang untuk hal yang tidak prioritas, hingga mendengarkan musik keras-keras.
Ada mitos yang dipercaya banyak orang bahwa dibutuhkan waktu 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Tetapi menurut penelitian, perlu rata-rata 66 hari untuk membangun kebiasaan baru. Untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih sehat, berikut tipsnya.
1. Cari alasan kenapa Anda harus mengubah kebiasaan buruk
Perilaku dikatakan buruk karena ada konsekuensi yang ditanggung. Misalnya, pola makan buruk bikin asam lambung sering kumat. Mengeksplorasi alasan kenapa harus mengubah kebiasaan buruk, membantu Anda tetap termotivasi. Tuliskan apa yang ingin Anda peroleh dengan mengganti kebiasaan buruk dengan yang baru lebih sehat. Tuliskan pula apa yang tidak ingin Anda ubah sekaligus alasannya. Letakkan catatan tersebut di tempat yang mudah Anda akses termasuk saat Anda mulai putus asa atau kecewa karena tujuan masih begitu jauh.
2. Tetapkan tujuan yang tepat
Menentukan tujuan yang tepat merupakan langkah yang penting. Sebab kalau tujuannya terlalu sulit, terlalu umum, tidak bisa diukur, malah bisa mengarahkan Anda kembali ke kebiasaan lama. Melansir HelpGuide, Minggu, 21 Juli, bersikap spesifik penting untuk mendefinisikan tujuan supaya lebih mudah bergerak mencapainya. Buat pula tujuan yang terukur, seperti bangun pagi setiap hari, mengganti nonton televisi satu jam untuk olahraga, atau memakai kantong tidak sekali pakai saat belanja.
Membuat tujuan yang realistis juga penting. Pertimbangkan pula tujuan kecil bertahap untuk dilaksanakan. Selanjutnya, lacak kemaduan untuk mengidentifikasi sejauh mana Anda bergerak. Rayakan kemenangan kecil untuk tambah termotivasi.
3. Identifikasi pemicu kebiasaan buruk
Kadang-kadang kebiasaan buruk sulit teridentifikasi. Tetapi biasanya, dipicu oleh hal yang tidak menyenangkan. Misalnya, mulai menggigit kuku saat mendapat kabar tidak menyenangkan. Mengenal pemicu kebiasaan buruk, mendorong pemahaman yang kemudian bisa mengubahnya dengan kebiasaan baru.
Mungkin satu kebiasaan buruk banyak pemicunya. Misalnya, Anda boros belanja karena stres, akses gawai tak henti, atau sedang di toko bersama teman-teman.
4. Buat rencana dalam setiap tindakan
Membuat rencana dalam setiap tindakan yang mengubah perilaku, paling efektif. Sebab, Anda bisa lebih jeli dengan apa hambatan ketika membiasakan kebiasaan baru yang lebih sehat. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengantisipasi atau mempersiapkan diri menghadapi hambatan tersebut.
5. Tetaplah waspada
Perilaku buruk melibatkan unsur kesembronoan. Maka tetap waspada dan tetap mindful penting dilakukan ketika mengganti kebiasaan buruk dengan yang lebih sehat. Selain tetap penuh perhatian, kenali apa yang sedang Anda rasakan pada saat itu. Ini tujuannya untuk mengenali apa pemicu yang menggagalkan rencana.
Baca juga:
6. Atasi perubahan kebiasaan
Hanya karena telah berhasil membentuk kebiasaan yang lebih sehat, tugas sudahs elesai. Faktanya, perilaku lama bisa terulang kembali. Maka mengembangkan kebiasaan baru harus berkelanjutan. Perbarui orang-orang di sekitar yang memberikan pengaruh baik untuk kebiasaan baru Anda. Jangan lupa, sayangi diri sendiri dan selalu belajar strategi yang membantu ke jalur yang benar.
7. Ketahui kapan harus mencari bantuan
Jika kebiasaan buruk sulit sekali diubah dan mengganggu fungsi sehari-hari, pertimbangkan kondisi diri sendiri. Carilah bantuan profesional kesehatan mental jika memerlukannya. Misalnya ketika tidur berlebihan karena depresi, mengalami eating disorder, gangguan obsesif kompulsif, hingga kecanduan.
Itulah tujuh tips ubah kebiasaan buruk menjadi lebih sehat. Penting diketahui, mengubah kebiasaan bukan hal instan dan tidak mudah. Maka berwelas asih pada diri dan orang di sekitar Anda, penting sekali supaya mendapat dukungan dan meminimalisir stres atau perasaan tertekan.