Polisi Korea Selatan Bakal Dibekali Rompi Antitusuk hingga Pelindung Leher dengan Teknologi Terkini

JAKARTA - Otoritas Korea Selatan akan meningkatkan keselamatan anggota kepolisiannya, saat jumlah petugas yang terluka oleh tersangka kriminal mengalami peningkatan di negara itu.

Seorang pria yang membawa gergaji melukai tiga petugas polisi di pusat Kota Gwangju beberapa waktu lalu, mengingatkan masyarakat akan bahaya yang mereka hadapi setiap hari.

Untuk melindungi responden pertama dengan lebih baik, Badan Kebijakan Nasional (NPA) akan mulai menyediakan perlengkapan pelindung yang lebih ringan dan lebih tahan lama bulan depan, kata badan itu pada Bulan Mei.

Perlengkapan keselamatan generasi berikutnya meliputi rompi antitusukan, jaket, pelindung leher, serta perisai.

"Petugas polisi menghadapi peningkatan risiko terhadap keselamatan mereka dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya jumlah kejahatan yang tidak biasa," kata Komisaris Jenderal NPA Yoon Hee-keun dilansir dari The Korea Times 10 Juli.

"Peralatan pelindung generasi berikutnya akan membantu mereka merespons dengan lebih proaktif dan aman," tandasnya.

Nantinya, perlengkapan keselamatan ini akan didistribusikan untuk petugas kepolisian di departemen kriminal dan 16 departemen lainnya.

Sebagai gambaran, banyak petugas kepolisian menunjukkan perlengkapan keselamatan saat ini terlalu berat dan kaku, yang menghambat gerakan tubuh mereka saat bertugas.

Sementara, rompi baru yang akan diberikan 30 persen lebih ringan dan jauh lebih fleksibel, sekaligus memberikan perlindungan yang lebih baik pada tubuh bagian atas.

Berikutnya, keluhan yang paling umum tentang perisai polisi saat ini adalah tentang ukurannya, yang besar merepotkan dan yang lebih kecil terlalu kecil. Model terbaru memiliki ukuran ideal yang diminta banyak orang, menurut NPA.

Menurut data terbaru yang tersedia, jumlah petugas polisi yang terluka oleh tersangka kriminal adalah 336 pada tahun 2022, naik 284 dari tahun sebelumnya.