Serangan Siber Terhadap Australia Terus Meningkat: Ancaman Serius Bagi Infrastruktur Kritis dan Bisnis

JAKARTA - Menurut laporan pemerintah Australia, kelompok siber yang didukung oleh beberapa negara telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur kritis, bisnis, dan rumah-rumah di Australia. Laporan tersebut menambahkan bahwa perjanjian pertahanan baru Australia dengan Inggris Raya dan Amerika Serikat kemungkinan membuatnya lebih rentan sebagai target.

Laporan ancaman tahunan dari Australian Cyber Security Centre pada Rabu, 15 November 2023, mencatat peningkatan 23% dalam laporan kejahatan siber menjadi lebih dari 94.000 selama satu tahun hingga Juni. Mereka memperkirakan serangan siber terjadi setiap enam menit.

"Ancaman siber terus tumbuh," kata Menteri Pertahanan Richard Marles kepada ABC Radio, beberapa waktu lalu. "Kita juga melihat minat yang lebih besar dari aktor negara terhadap infrastruktur kritis Australia."

Rekam Jejak Serangan Siber Besar di Australia

Serangan siber tidak hanya terbatas pada infrastruktur kritis tetapi juga berdampak luas pada berbagai sektor di Australia. Beberapa serangan besar yang terjadi sebelumnya adalah sebagai berikut:

Operator Pelabuhan DP World Australia

Pada 10 November 2023, operator pelabuhan terbesar di Australia, DP World Australia, terkena serangan siber yang melumpuhkan operasinya selama tiga hari. Perusahaan mengelola sekitar 40% barang yang masuk dan keluar dari Australia. Serangan tersebut mengganggu terminal kontainer di Melbourne, Sydney, Brisbane, dan Fremantle. Peretas mengakses file yang berisi rincian pribadi karyawan, meskipun data pelanggan tidak terkena dampak.

Layanan Pengadilan Victoria

Pada 2 Januari 2024, pejabat Australia juga mengumumkan bahwa peretas telah mengakses basis data rekaman pengadilan di negara bagian Victoria, Australia. Serangan ini mengganggu jaringan teknologi audio-visual di dalam ruang sidang, yang berdampak pada rekaman dan layanan transkripsi. Rekaman beberapa sidang pengadilan antara 1 November dan 21 Desember 2023 mungkin telah dicuri.

Grup Dealer Mobil Eagers Automotive

Pada akhir 2023, grup dealer mobil Eagers Automotive juga melaporkan insiden siber yang melanda sistem IT mereka. Serangan ini menyebabkan gangguan pada operasi dan layanan perusahaan.

Pemadaman IT pada 19 Juli 2024

Sebagai perbandingan, pemadaman besar-besaran pada 19 Juli 2024 juga memberikan dampak signifikan pada berbagai sektor di Australia. Pemadaman ini memengaruhi berbagai aplikasi dan layanan Microsoft 365, seperti PowerBI, Microsoft Fabric, Microsoft Teams, dan Microsoft 365 Admin Center. Pengguna mengalami kesulitan mengakses layanan ini, yang mengganggu operasi bisnis dan administrasi.

Bank-bank besar seperti Commonwealth Bank dan Westpac juga mengalami serangan siber. Commonwealth Bank mengonfirmasi bahwa beberapa pelanggan mengalami kesulitan melakukan pembayaran menggunakan PayID. Meskipun transaksi antar rekening dan melalui BSB serta nomor rekening masih bisa dilakukan, hal ini menunjukkan dampak signifikan pada sektor perbankan. Westpac menyatakan bahwa aplikasi yang berhadapan dengan pelanggan tidak terpengaruh.

Sikap Pemerintah Australia 

Pemerintah federal Australia pernah mengumumkan renovasi keamanan siber pada Rabu, 22 November, setelah serangkaian serangan. Pemerintah akan memberikan pemeriksaan kesehatan siber untuk usaha kecil, meningkatkan pendanaan penegakan hukum siber, dan memperkenalkan pelaporan wajib serangan ransomware. Mereka juga akan memberlakukan aturan pelaporan siber yang lebih ketat untuk perusahaan telekomunikasi, yang berlaku untuk infrastruktur kritis.

"Masa depan kita tidak bisa dilanjutkan seperti sekarang," kata Menteri Keamanan Siber dan Dalam Negeri, Clare O'Neil. "Kita tidak bisa memiliki situasi di mana data bergerak di seluruh negeri, di mana infrastruktur kritis mulai gagal, di mana usaha kecil dan warga terus menerus memberi tahu kita bahwa mereka merasa rentan dan tidak mampu mengatasi ancaman siber sendiri," ungkap O'Neil.

Perusahaan-perusahaan besar mendukung rencana ini. Australian Securities and Investments Commission (ASIC) mengatakan bahwa 44% dari perusahaan yang disurvei tidak memiliki rencana untuk menghentikan pelanggaran data yang berasal dari mitra rantai pasokan. Sektor usaha kecil adalah penggerak pertumbuhan ekonomi yang besar tetapi terus menghadapi tingkat kejahatan siber yang mengkhawatirkan.

"Sektor usaha kecil adalah penggerak pertumbuhan ekonomi yang besar tetapi mereka terus menghadapi tingkat kejahatan siber yang mengkhawatirkan," kata Patrick Wright, kepala teknologi dan operasi perusahaan perbankan nasional Australia (NAB.AX).

Dengan berbagai serangan siber besar yang terus meningkat, pemerintah dan sektor swasta di Australia terus berupaya untuk memperkuat keamanan siber demi melindungi infrastruktur kritis dan bisnis dari ancaman yang terus berkembang.