5 Efek Makan Roti Setiap Hari, Waspadai Dampak Negatifnya
YOGYAKARTA – Menyeleksi makanan mengandung karbohidrat penting dilakukan untuk pola makan sehat. Tetapi bagaimana kalau makan roti setiap hari? Apakah dampaknya selalu buruk? Tentu banyak pertanyaan menggelayut tentang bagaimana kalau kebutuhan karbohidrat sehari-hari hanya didapat dari roti saja. Di negara-negara Barat, roti tergolong makanan pokok. Tetapi roti yang terbuat dari biji-bijian dan tepung, bisa memenuhi kebutuhan folat, zat besi, serat, dan vitamin B.
Meski tak selalu buruk, makan roti setiap hari harus tetap diwaspadai. Penting juga menyeleksi bahan yang dipakai dalam membuat roti. Melansir EatingWell, Kamis, 18 Juli, berikut efek makan roti setiap hari.
1. Meningkatkan asupan serat
Baik roti putih maupun gandum, mengandung serat yang dibutuhkan tubuh serta berguna bagi pencernaan, kesehatan usus, dan pengelolaan berat badan. Beberapa jenis roti, termasuk roti 100 persen gandum utuh mengandung lebih banyak serat dibandingkan roti yang didominasi tepung putih.
Dalam sepotong roti gandum utuh mengandung 2 gram serat makanan. Itu sekitar 7 persen dari nilai harian yang direkomendasikan oleh Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2020-2025. Roti gandum utuh multi-grains bisa mencapai 3 gram dalam satu potong. Bagi Anda di Indonesia, menyeleksi bahan roti penting sekali. Pilihlah yang terbuat dari bijian utuh supaya serat dan kerbohidrat kompleksnya dominan.
2. Mendapatkan beragam nutrisi
Semua roti, termasuk roti tawar, mengandung nutrisi yang dapat menyempurnakan pola makan seseorang. Selain mengandung zat besi, serat, dan vitamin B. Roti juga mengandung protein, kalsium, tiamin, mangan, dan seng. Roti putih juga dianggap sebagai sumber folat yang tinggi.
3. Bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut kalau dikonsumsi berlebih
Makan makanan yang variatif, lebih direkomendasikan. Nah, kalau Anda makan roti setiap hari tanpa diimbangi makanan lainnya yang mencukupi kebutuhan nutrisi harian, maka akan berdampak negatif. Makan roti setiap hari dan dikonsumsi berlebih, bisa menyebabkan masalah pencernaan. Meskipun roti berserat tinggi, tetap saja bisa memicu ketidaknyamanan pada perut. Seperti perut kembung, penuh gas, dan kram.
4. Gula darah melonjak
Makan roti dapat memenuhi kebutuhan kalori, tetapi tentu dalam porsi yang pas dan bahan baku roti yang berkualitas. Roti tetap saja merupakan makanan yang mengandung karbohidrat yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Katika makan makanan karbohidrat, sistem pencernaan mengubah makanan tersebut menjagu gula kemudian memasuki aliran darah. Saat kadar gula darah meningkat, tubuh akan melepaskan insulin agar sel dapat menyerap gula darah untuk energi atau penyimpanan.
Cepat atau lambatnya tubuh mencerna karbohidrat dan bagaimana pengaruhnya terhadap gula darah, disebut indeks glikemik. Kalau yang dimakan setiap hari adalah roti dengan serat rendah, semakin tinggi indeks glikemik. Untuk menstabilkan gula darah setelah makan roti putih dengan indeks glikemik tinggi, perlu dibarengi makan makanan dengan lemak sehat atau protein tanpa lemak. Tujuannya untuk memperlambat pencernaan dan menstabilkan gula darah.
Baca juga:
5. Tubuh lesu
Roti merupakan sumber energi. Makanan ini memberi tubuh Anda energi cepat dari karbohidrat. Roti berserat tinggi pengaruhnya kenyang lebih lama dan energi bertahan lama. Tetapi setelahnya, tubuh akan terasa lesu. Kuncinya, harus memilih roti berserat tinggi dan memadukannya dengan makanan yang memperlambat pencernaan supaya memberi energi lebih lama.
“Mengisi energi dengan roti saja tidaklah ideal. Yang terbaik adalah mengonsumsi makanan yang bervariasi. Berkreasilah dengan apa yang Anda buat dengan roti dan cara menyajikannya. Misalnya buat roti panggang bersama alpukat tumbuk dan irisan telur rebus di atasnya,” saran ahli diet bersertifikat, Kristi Ruth, RD., LDN.
Melalui penjelasan tentang efek makan roti setiap hari di atas, meski makanan ini tidak buruk. Tetapi harus tetap membuat menu makanan Anda bervariasi setiap hari guna mendapatkan makronutrisi dan mikronutrisi serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh sehari-hari.