Produk China Dianggap Injak UMKM Indonesia, Mendag Lutfi Bakal Panggil Bos Lazada hingga Shopee
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bakal mengatur diskon perdagangan di e-commerce yang berpotensi mematikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggaungkan cinta produk lokal.
Saat ini, kata Lutfi, aturan tersebut sedang dalam pembahasan, targetnya bakal keluar dalam waktu dekat. Mendag Lutfi mengaku akan memanggil para petinggi pelaku usaha e-commerce baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Lazada hingga Shopee.
"Jadi saya sekarang sedang finalisasi antar Kementerian dan saya akan panggil lagi pemain-pemain tersebut akhir bulan ini. Sebelum puasa, Insyaallah akan selesai," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat, 19 Maret.
Kata Lutfi, pihaknya juga sudah melakukan pembicaraan dengan para pelaku e-commerce tersebut mengenai rancangan aturan yang sedang digodok. Dalam pembicaraannya, Lutfi menekankan, pemerintah Indonesia ingin pasar yang punya kesetaraan.
"Saya sudah bicara dengan banyak stakeholder besar seperti asosiasi idEA, Bima Laga, sudah bicara dengan Tokopedia, Blibli, Bukalapak, bahkan Traveloka juga. Saya juga sudah bicara pemain internasional termasuk Shopee dan Lazada. Kita bicara terbuka, pemerintah ingin punya market growth yang level equal playing field, artinya punya kesetaraan," jelasnya.
Menurut Lutfi, ketika marketplace di Indonesia punya kesetaraan, maka persaingan yang adil dan membawa manfaat akan tercipta. Karena itu, poin-poin yang menjadi fokus adalah agar mendapat pemahaman dari e-commerce.
Namun sayangnya, saat ditanya mengenai terkait langkah konkret aturan tersebut, termasuk potensi pembatasan diskon, Mendag Lutfi tidak menjelaskannya dengan rinci.
"Secara filosofi kita akan jaga yaitu perdagangan yang adil dan bermanfaat. Artinya kalau enggak adil saya akan atur, kalau enggak bermanfaat akan atur, kalau yang asing makan yang lokal saya akan atur. Kalau yang lokal injek pedagang UMKM, saya akan atur. Jadi semuanya kita akan atur. Mudah-mudahan kita punya kesetaraan dan jauh lebih baik," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendus adanya praktik tidak benar di perdagangan digital atau online. Karena itu, dia memerintahkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk mengecek hal tersebut dan menyelesaikannya.
Jokowi mengaku khawatir praktik tidak benar itu akan membunuh sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
Baca juga:
- Sayangnya Regulasi Kita Belum Siap Melindungi UMKM dari Predatory Pricing Barang Impor dan Praktik Culas Raksasa E-Commerce
- Indef Anggap Jokowi Pionir Pengguna Diksi 'Benci Produk Asing': Negara Lain Tidak Ada yang Pakai, China Sekalipun
- Mempertanyakan Diksi 'Benci Produk Asing' ala Jokowi, Kenapa Tidak Lebih Baik 'Cinta Produk Indonesia'?
- Rachmat Gobel Minta Krakatau Steel Kurangi Impor: Jangan Hanya Slogan Cinta Produk Dalam Negeri
"Jika ada praktik perdagangan digital yang berperilaku tidak adil terhadap UMKM, harus segera diatur dan harus segera diselesaikan. Baru minggu kemarin saya sampaikan ke Pak Mendag, ini ada yang enggak benar ini di perdagangan digital kita. Membunuh UMKM, diperingatkan," ucapnya saat meresmikan pembukaan rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 4 Februari.
Namun sayang, Jokowi tak menyebut secara rinci praktik tidak benar seperti apa yang dimaksud. Meski begitu, dia menekankan, ini menjadi tugas penting Kementerian Perdagangan untuk mendukung UMKM.
Di samping itu, Jokowi juga meminta sektor UMKM mendapatkan perhatian lebih, sehingga Kementerian Perdagangan harus memiliki kebijakan dan strategi untuk mengembangkan produk-produk lokal.
Lebih lanjut, Jokowi berujar manfaatnya dari mendorong UMKM pulih sudah dilihat. Karena itu, kekuatan digital harus dimanfaatkan untuk merangkai antara suplai UMKM di seluruh Indonesia dengan pasar nasional dan pasar global.
Contohnya, kata Jokowi, keripik buatan Indonesia sekarang sudah bisa ekspor ke Korea bahkan Jepang.
"Perdagangan digital harus memberdayakan UMKM kita, yang kecil-kecil ini kalau diangkat, diberikan peluang saya melihat banyak sekali," ucapnya.