2 Bus Tersapu Tanah Longsor Masuk ke Sungai di Nepal, 63 Penumpang Hilang
JAKARTA - Sedikitnya 63 penumpang hilang setelah tanah longsor imbas hujan lebat di Nepal menyapu dua bus dari jalan raya masuk ke sungai di Distrik Chitwan, Jumat 12 Juli.
Pejabat Distrik Chitwan, Khimananda Bhusal mengatakan sejumlah personel penyelamatan telah dikerahkan menyisir lokasi untuk melakukan pencarian korban selamat.
“Kami belum bisa memastikan jumlah totalnya [korban] karena bisa saja bus tersebut menjemput [penumpang] lain di jalan,” katanya kepada AFP, Jumat 12 Juli.
Bhusal mengatakan dua bus tersebut membawa sedikitnya 66 penumpang. Namun tiga penumpang berhasil menyelamatkan diri sebelum kendaraan yang mereka tumpangi jatuh ke Sungai Trishuli.
Saat ini korban yang selamat telah mendapat perawatan di rumah sakit.
“Sungai meluap dan belum ada korban [selamat] lain yang ditemukan," tuturnya.
Kecelakaan ini terjadi di Sungai Trishuli yang lokasinya berada di sepanjang jalan raya Narayanghat-Mugling, sekitar 100 kilometer sebelah barat ibu kota Kathmandu, Jumat 12 Juli pukul 03.30 waktu setempat
Baca juga:
- Dear Putin, Presiden AS Siap Komunikasi Jika Ditelepon Rusia Lebih Dahulu
- Keir Starmer Hadiahi Joe Biden Jersey Arsenal No Punggung 46, Simbol Pererat Hubungan Inggris-AS
- Divonis 10 Tahun Penjara, SYL: Risiko Pimpinan
- Respons Safari Politik Kaesang, NasDem: Biasa Saja, Menarik Perhatian karena Anak Presiden
Satu bus yang mengalami kecelakaan ini sedang menempuh perjalanan dari Kathmandu ke Gaur, Distrik Rautahat, Nepal selatan. Sedangkan satu lagi sedang dalam perjalanan ke Kathmandu dari Birgunj selatan.
Di jalan yang sama pada hari ini juga, bus lain juga mengalami kecelakaan. Korbannya sang sopir bus tewas setelah sebuah batu besar menghantam kendaraan yang dikemudikannya.
Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal mengatakan ikut berbelasungkawa atas kejadian ini. Ungkapan dukanya disampaikan dalam akun media sosial X miliknya.
“Saya mengarahkan semua lembaga pemerintah, termasuk administrasi dalam negeri, untuk mencari dan menyelamatkan penumpang secara efektif,” tulisnya.
Kecelakaan mematikan sering terjadi di republik Himalaya ini karena konstruksi jalan yang buruk, kendaraan yang tidak dirawat dengan baik, dan pengemudi yang ugal-ugalan.
Berdasarkan data pemerintah Nepal, hampir 2.400 nyawa melayang di jalan raya Nepal dalam 12 bulan hingga April 2024