Tok! PN Tondano Tetapkan Aprilia Manganang Sebagai Laki-laki, Namanya Jadi Aprilio Perkasa

JAKARTA - Pengadilan Negeri Tondano secara resmi memutuskan Sersan Dua (Serda) Aprilian Santini Manganang sebagai laki-laki. Keputusan ini diketuk pada Jumat, 19 Maret setelah persidangan penggantian nama, jenis kelamin, dan dokumen kependudukan dilakukan.

Manganang melalui kuasa hukumnya mengajukan permohonan ini setelah dinyatakan sebagai laki-laki padahal dia selama ini disebut perempuan. Hal tersebut bisa terjadi karena dirinya mengidap kelainan bawaan yaitu Hipospadia.

“Menetapkan pemohon aprilia santini manganang mengubah jenis kelamin dari semula jenis kelamin perempuan menjadi jenis kelamin laki-laki,” kata Majelis Hakim yang memimpin sidang secara daring, Nova Laura Sasube.

Selain itu, hakim juga mengesahkan pergantian nama dari Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang.

“Menetapkan pergantian nama pemohon yang semula bernama Aprilia Santini Manganang berubah menjadi nama Aprilio Perkasa Manganang,” ungkap hakim.

Dengan perubahan ini, pengadilan juga memerintahkan pada Manganang untuk melaporkan perubahan ini ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sangihe. Sehingga, perubahan data pribadi bisa dilakukan.

Adapun keputusan ini, diambil setelah majelis hakim mendengarkan saksi ahli yang menyatakan Manganang mengalami kelainan Hipospadia.

“Dua orang ahli bahwa pemohon ada kelainan di alat kelamin dengan istilah kedokteran hipospadia. Secara medis maka disimpulkan bahwa yang bersangkutan adalah berjenis laki-laki,” jelas hakim.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa yang memastikan Aprilia Manganang adalah laki-laki sejak lahir. Hal ini usai dilakukan serangkaian pemeriksaan medis.

"Ada sistem reproduksi laki-laki ini pada hipospadia ini cukup sering terjadi. Jadi, bahkan mendekati peringkat dua dari jumlah yang sering terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki," kata Jendral Andika Perkasa kepada wartawan, Selasa, 9 Maret.

Menurut Andika, dari hasil pemeriksaan medis itu tidak menunjukkan seorang perempuan. Kemudian, organ internal Aprila Manganang juda tidak mengarah pada perempuan.

"Pemeriksaan hormonal pun begitu, hormon testoteron juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita meyakini Sersan Manganang lebih memiliki hormonal kategori laki-laki," kata Andika.

Demikian juga dengan hasil pemeriksaan radiologi. "Pemeriksaan radiologi juga menyatakan hal yang sama,” kata Andika. Aprilia Manganang lahir di Sulawesi Utara, 27 April 1992. Manganang mulai bermain voli saat masih di bangku SMP dan sempat main basket saat SMA.

Namun dia lebih tertarik bermain voli. Kariernya dimulai saat bergabung dengan tim Alco Bandung pada 2011 silam. Manganang kemudian pindah ke BNI46 dan Manokwari Valeria.

Selanjutnya, Aprilia bergabung dengan Jakarta Elektrik PLN dan sukses membawa gelar juara Pertamina Proliga dua musim berturut, yakni pada 2015 dan 2016.

Status kelamin Aprilia sempat dipertanyakan saat mengikuti Liga Bola Voli Indonesia pada 2011 dan 2013 karena postur tubuhnya yang gagah dan tenaganya yang kuat. Sedangkan di panggung internasional, pelatih timnas voli Filipina sempat protes terhadap jenis kelamin Aprilia di SEA Games 2015.