Tinjau Vaksinasi Drive Thru di Bogor, Jokowi: Model Ini Bisa Dilakukan di Tempat Lain

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung kegiatan vaksinasi COVID-19 yang digelar secara massal dengan sistem drive thru di Kota Bogor, Jawa Barat.

Dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi tampak didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang biasa dipanggil Kang Emil, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dari tayangan tersebut juga tampak Presiden Jokowi dan rombongan tampak menyapa para penerima vaksin COVID-19 yang merupakan masyarakat lanjut usia (lansia) dan sejumlah pekerja publik, tak terkecuali supir ojek daring.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga sesekali berbincang dengan vaksinator yang bertugas di layanan drive thru vaksinasi tersebut.

Usai melakukan pemantauan, Presiden Jokowi menyebut, gelaran vaksinasi massal ini berjalan dengan lancar. Semua proses dari mulai screening hingga penyuntikan, telah dilakukan dengan baik dan lancar.

“Semua berjalan dengan lancar dari mulai proses registrasi, pendaftaran, screening kesehatan, kemudian pemberian vaksin, semuanya berjalan dengan baik,” kata Jokowi seperti dikutip dari video yang diunggah di YouTube, Jumat, 19 Maret.

Dia berharap, vaksinasi dengan sistem drive thru ini bisa ditiru di wilayah lain.

“Model ini bisa dilakukan di tempat lain untuk mempercepat pemberian vaksin di Tanah Air,” tegasnya.

Diketahui, jumlah penerima vaksin COVID-19 per Kamis, 18 Maret kemarin telah mencapai 4.838.752 orang. Jumlah ini bertambah 133.504 dari hari sebelumnya.

Adapun program vaksinasi COVID-19 nasional ditargetkan diterima 181,5 juta orang. Para penerimanya adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas dan akan disuntik sebanyak dua kali.

Adapun pemberian vaksin dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, vaksin diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. 

Kemudian, pada tahap kedua, vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Sasarannya sebanyak 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas pubik. Program ini berlangsung sampai bulan Mei.

Mereka adalah pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta pekerja media.

Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Kemudian, masyarakat lainnya sebanyak 77,7 juta orang. Program ini akan dilakukan mulai April 2021 sampai Maret 2022.