Taiwan Sebut Kapal Induk China Shandong Melintas Dekat Filipina saat Berlayar ke Pasifik
JAKARTA - Menteri Pertahanan Taiwan pada Hari Rabu mengatakan, kapal kapal induk China Shandong (CV-17) melintas dekat Filipina utara dalam perjalanan menuju latihan di Pasifik, saat Taipei melaporkan puluhan pesawat tempur bergabung dengan kapal tersebut untuk latihan.
Manuver kapal induk melalui perairan yang lebih dekat ke Filipina daripada ke Taiwan terjadi selama periode meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Manila atas sengketa teritorial di Laut China Selatan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, mulai sekitar fajar pada Hari Rabu bahwa mereka telah mendeteksi 36 pesawat militer China, termasuk pesawat tempur J-16 dan pembom H-6 berkemampuan nuklir, terbang ke selatan dan tenggara pulau menuju Pasifik Barat untuk melakukan latihan dengan Shandong.
Berbicara kepada wartawan di parlemen sesaat sebelum kementeriannya mengumumkan perincian misi terbaru oleh Shandong, yang ditugaskan oleh Tiongkok pada tahun 2019, Menteri Pertahanan Wellington Koo mengatakan, mereka memiliki "pemahaman penuh" tentang pergerakan kapal tersebut.
"Kapal itu tidak melewati Terusan Bashi," katanya, mengacu pada jalur air yang memisahkan Taiwan dari Filipina dan merupakan rute yang biasa dilalui kapal perang dan pesawat tempur China saat mereka menuju Pasifik, melansir Reuters 10 Juli.
"Kapal itu melaju lebih jauh ke selatan, melalui Terusan Balintang, ke Pasifik Barat," imbuh Koo, jalur air antara Kepulauan Batanes dan Babuyan di Filipina.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar. Sedangkan militer Filipina mengatakan pihaknya prihatin dengan pengerahan kelompok kapal induk Tiongkok tersebut.
"Kami menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut dan mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum dan norma internasional," kata juru bicara militer Filipina Francel Margareth Padilla.
Filipina saat ini terlibat dalam pertikaian sengit dengan Tiongkok atas Second Thomas Shoal yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Diketahui, Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, terus mengawasi semua pergerakan China mengingat aktivitas militer harian di sekitar pulau tersebut.
Baca juga:
- Kepala Intelijen Avril Haines Tuding Iran Diam-diam Coba Memicu Protes Konflik Gaza di Amerika Serikat
- Pejabat Intelijen Amerika Serikat Mengindikasikan Rusia Lebih Suka Trump Menangi Pilpres Tahun Ini
- Presiden Zelensky Tegaskan Jangan Menunggu November untuk Membantu Ukraina saat Berpidato di Washington
- Puluhan Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel Sepanjang Selasa, Korban Jiwa Tembus 38.240 Orang
Taiwan sebelumnya telah melaporkan Shandong beroperasi di dekat pulau itu, termasuk pada bulan Desember ketika kapal itu melewati Selat Taiwan hanya beberapa minggu menjelang pemilihan umum Taiwan.
Sebelumnya, Pasukan Bela Diri Jepang pada Selasa malam mengatakan, mereka mendeteksi Shandong bersama dengan pengawalan dua kapal perusak rudal dan sebuah fregat sekitar 500 km (310 mil) selatan kepulauan Okinawa.
Dua kapal angkatan laut Jepang mengamati pergerakan mereka, sementara jet tempur Jepang bergegas menanggapi pesawat yang diluncurkan oleh kapal induk tersebut, katanya dalam sebuah pernyataan.