Sido Muncul Beberkan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Kinerja Bisnis

JAKARTA - PT Sido Muncul Tbk (SIDO) menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini masih dapat diminimalisir dan tidak berdampak signifikan terhadap kinerja Perseroan di 2024.

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengungkapkan mengakui bagi SIDO tekanan rupiah terhadap dolar saat ini tidak terlalu memiliki dampak signifikan terhadap kinerja Perseroan di 2024.

"Dikarenakan sebagian besar bahan baku produksi kami dibeli dari petani lokal, maka dampak pelemahan Rupiah terhadap kinerja Perseroan tidak signifikan," ujarnya kepada VOI, Rabu, 10 Juli.

David menyampaikan Perseroan optimis kinerja akan tumbuh positif hingga Juli 2024 terlihat dari kinerja hingga kuartal I 2024 penjualan SIDO mengalami kenaikan 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sampai Maret 2024, penjualan SIDO naik 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan untuk kinerja kuartal II akan diumumkan pada akhir bulan Juli," tuturnya.

Menurut David, sentimen yang mempengaruhi kinerja Perseroan berasal dari daya beli masyarakat. Namun saat ini daya beli masyarakat stabil ditengah ketidakpastian global.

"Daya beli masyarakat cukup mempengaruhi kinerja Perseroan, namun sejauh ini kami melihat bahwa daya beli masyarakat masih relatif stabil untuk mendukung bisnis secara keseluruhan," jelasnya.

David mentargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih Perseroan sampai akhir tahun 2024 naik minimum 10 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, SIDO mencatatkan penjualan sebesar Rp1,05 triliun pada kuartal I 2024 atau naik 16,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sekitar Rp907,3 miliar.

Sementara, laba tahun berjalan yang dibukukan sebesar Rp390,4 miliar pada kuartal I 2024 atau naik 30 persen dibandingkan kuartal I 2023 sebesar Rp300,2 miliar.