Akui Semakin Sulit Tangkis Serangan Rusia, Pejabat AU Ukraina: Rudal Musuh Dilengkapi Radar dan Perangkap Termal
JAKARTA - Pejabat Angkatan Udara Ukraina mengakui pihaknya semakin sulit untuk menangkis serangan udara Rusia, dengan permintaan akan dukungan tambahan sistem pertahanan udara kembali diutarakan.
Serangan udara Rusia pada Senin siang waktu setempat terhadap ibu kota Kyiv dan sejumlah kota lainnya menewaskan puluhan orang dan seratusan lainnya luka-luka.
Mengutip Reuters 9 Juli, Angkatan Udara Ukraina mengatakan, sistem pertahanan udara mereka menembak jatuh 30 dari 38 rudal yang diluncurkan.
Sementara, Dinas Keamanan Ukraina mengidentifikasi rudal tersebut sebagai rudal jelajah Kh-101. Dikutip dari Missile Threat, ini adalah jenis rudal yang diluncurkan dari udara yang dikembangkan oleh Rusia.
Sebagai rudal siluman, rudal ini dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan udara dengan terbang di ketinggian rendah dan 'memeluk' medan untuk menghindari sistem radar.
Jika Kh-101 membawa hulu ledak konvensional, 'saudara kembarnya' Kh-102 diyakini dapat membawa muatan hulu ledak nuklir.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan, Ukraina masih kekurangan pertahanan udara dan mendesak sekutu Kyiv untuk segera memasok lebih banyak sistem guna melindungi kota-kota dari serangan Rusia.
Sementara, perwakilan Angkatan Udara Kolonel Yuri Ignat mengatakan semakin sulit untuk menangkis serangan Rusia, karena pasukan Moskow terus meningkatkan taktik pemboman mereka.
"Rudal musuh dilengkapi dengan sarana tambahan, termasuk radar dan perangkap termal," tulis Ignat di Facebook.
Rudal tersebut terbang pada ketinggian yang sangat rendah selama serangan Hari Senin, katanya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky mengecam serangan udara Rusia dan menyampaikan bela sungkawa dalam unggahannya di media sosial, saat korban tewas bertambah jadi 38 orang dan korban luka-luka mencapai 190 orang.
Salah satu rudal yang diluncurkan dalam gelombang serangan udara paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir, menghantam rumah sakit anak-anak utama di Kyiv.
"Kami akan membalas orang-orang ini, kami akan memberikan tanggapan yang kuat dari pihak kami kepada Rusia, tentu saja. Pertanyaan untuk mitra kami adalah: dapatkah mereka menanggapi?" kata Presiden Zelensky saat berpidato dalam konferensi pers di Warsawa, bersama Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.
Ada pun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya menyerang target industri pertahanan dan pangkalan penerbangan.
Baca juga:
- Pemimpin Hamas Nilai Serangan Israel ke Gaza Bisa Membahayakan Perundingan Gencatan Senjata
- Rusia Klaim Temukan Laboratorium yang Digunakan Ukraina untuk Memproduksi Zat Beracun di Avdeyevka
- Gedung Putih Tepis Kabar Presiden Biden Jalani Perawatan Penyakit Parkinson
- Jumlah Korban Tewas Serangan Udara Rusia Bertambah Jadi 37 Orang, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Hari Ini
"Tuduhan yang dibuat oleh pejabat Kyiv tentang serangan rudal Rusia yang disengaja terhadap sasaran sipil sama sekali tidak benar," kata kementerian, melansir TASS.
"Sejumlah laporan foto dan video dari Kyiv yang telah dipublikasikan, memperjelas bahwa kerusakan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang jatuh yang diluncurkan dari sistem rudal yang ditempatkan di dalam batas kota," jelas pernyataan itu.
Menurut kementerian, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan serangan presisi tinggi terhadap lokasi industri pertahanan dan pangkalan udara Ukraina, sebagai tanggapan atas upaya Kyiv untuk menyerang fasilitas energi di dalam Rusia. Semua target yang ditunjuk terkena serangan.