Korban Tewas Serangan Udara Rusia Terus Bertambah, Presiden Zelensky: Kami akan Membalas Orang-orang Ini
JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky menyampaikan bela sungkawa dan memastikan Ukraina akan memberikan respons tegas, saat korban tewas akibat serangan udara Rusia terus bertambah.
Dalam unggahannya di media sosial Presiden Zelensky menuliskan, operasi penyelamatan korban serangan Rusia pada Hari Senin terus dilakukan oleh pihak berwenang Ukraina.
"Hingga saat ini, 38 orang dilaporkan tewas, termasuk empat anak-anak. Saya turut berbelasungkawa kepada semua keluarga dan teman-teman yang terkena dampak dari tragedi ini," cuitnya di Twitter, seperti dikutip 9 Juli.
"190 orang terluka dan menerima bantuan. Ada 64 orang yang dirawat di rumah sakit di Kyiv, 28 orang di Kryvyi Rih, dan 6 orang di Dnipro," lanjutnya, menambahkan semua pasien dari Okhmatdyt telah dipindahkan ke institusi medis lainnya.
Ditambahkan olehnya, di beberapa daerah yang terkena rudal, operasi penyelamatan berlanjut sepanjang malam, melibatkan hampir 400 petugas penyelamat.
"Kami melanjutkan pekerjaan kami untuk meningkatkan perlindungan kota dan komunitas kami dari teror Rusia. Akan ada keputusan. Dunia memiliki kekuatan yang diperlukan untuk ini," katanya.
Rusia meluncurkan serangan udara ke Kyiv dan kota-kota lainnya di Ukraina pada Senin siang, dengan salah satu rudal dilaporkan menghantam rumah sakit anak-anak utama di ibu kota, menjadikannya gelombang serangan udara paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir.
Orang tua yang menggendong bayi berjalan di jalan di luar rumah sakit, linglung dan terisak-isak setelah serangan udara siang hari yang langka itu. Jendela-jendela pecah dan panel-panel robek, dan ratusan warga Kyiv membantu membersihkan puing-puing.
"Itu menakutkan. Saya tidak bisa bernapas, saya mencoba untuk menutupi (bayi saya). Saya mencoba menutupinya dengan kain ini agar dia bisa bernapas," kata Svitlana Kravchenko (33) seperti dikutip dari Reuters.
Dalam unggahannya di Telegram, Presiden Zelensky mengatakan lebih dari 100 bangunan telah rusak, termasuk rumah sakit anak-anak dan pusat bersalin di Kyiv, tempat penitipan anak, dan pusat bisnis serta rumah-rumah.
"Teroris Rusia harus bertanggung jawab atas ini," tulisnya.
"Kekhawatiran tidak menghentikan teror. Ucapan belasungkawa bukanlah senjata," tandasnya.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, juga kerusakan dilaporkan terjadi di kota-kota pusat Kryvyi Rih dan Dnipro serta dua kota di timur.
Pemerintah mengumumkan hari berkabung pada Hari Selasa untuk salah satu serangan udara terburuk dalam perang tersebut.
Terpisah, angkatan udara Ukraina mengatakan, pertahanan udara negara itu berhasil menembak jatuh 30 dari 38 rudal. Dinas Keamanan Ukraina mengidentifikasi rudal tersebut sebagai rudal jelajah Kh-101.
"Kami akan membalas orang-orang ini, kami akan memberikan tanggapan yang kuat dari pihak kami kepada Rusia, tentu saja. Pertanyaan untuk mitra kami adalah: dapatkah mereka menanggapi?" kata Presiden Zelensky saat berpidato dalam konferensi pers di Warsawa, bersama Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.
Ada pun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya menyerang target industri pertahanan dan pangkalan penerbangan.
Baca juga:
- Pemimpin Hamas Nilai Serangan Israel ke Gaza Bisa Membahayakan Perundingan Gencatan Senjata
- Rusia Klaim Temukan Laboratorium yang Digunakan Ukraina untuk Memproduksi Zat Beracun di Avdeyevka
- Gedung Putih Tepis Kabar Presiden Biden Jalani Perawatan Penyakit Parkinson
- Jumlah Korban Tewas Serangan Udara Rusia Bertambah Jadi 37 Orang, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Hari Ini
"Tuduhan yang dibuat oleh pejabat Kyiv tentang serangan rudal Rusia yang disengaja terhadap sasaran sipil sama sekali tidak benar," kata kementerian, melansir TASS.
"Sejumlah laporan foto dan video dari Kyiv yang telah dipublikasikan, memperjelas bahwa kerusakan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang jatuh yang diluncurkan dari sistem rudal yang ditempatkan di dalam batas kota," jelas pernyataan itu.
Menurut kementerian, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan serangan presisi tinggi terhadap lokasi industri pertahanan dan pangkalan udara Ukraina, sebagai tanggapan atas upaya Kyiv untuk menyerang fasilitas energi di dalam Rusia. Semua target yang ditunjuk terkena serangan.