Hutama Karya Minta PMN 2025 Sebesar Rp13,8 Triliun untuk Bangun Tol Trans Sumatera
JAKARTA - PT Hutama Karya (HK) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2025 sebesar Rp13,8 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk melaksanakan penugasan pemerintah terkait pembangunan jalan tol trans Sumatera (JTTS).
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 8 Juli.
“Rencana PMN 2025 sebesar Rp13,8 triliun untuk memenuhi sebagian porsi ekuitas pada sejumlah ruas JTTS,” tutur Budi,
Budi mengatakan dari total PMN yang diajukan, sebesar Rp7,6 triliun digunakan untuk pembangunan ruas tol Jambi-Rengat. Kemudian, Rp5,8 triliun untik ruas Rengat-Junction Pekanbaru dan perencanaan teknis JTTS tahap III sebesar Rp400 miliar.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan JTTS dengan total sepanjang 2.854 km dibagi empat tahap, yang mana ruas tahap I ditargetkan selesai pada tahun ini. Dimana ruas tol Jambi-Rengat dan Rengat-Junction Pekanbaru menjadi tulang punggung dari pembangunan JTTS tahap II.
“Progres JTTS sampai yang dibiayai PMN sampai 30 Juni 2024, Hutaka Karya telah membangun sepanjang 800 km dan ditambah akan selesai Oktober ini ada 166 km, jadi sampai Oktober akan beroperasi 996 km,” tutur Budi.
Baca juga:
Hutama Karya selama periode 2015 hingga 2024, sambung Budi, telah mendapatkan PMN sebesar Rp131 triliun yang telah terserap sebesar Rp92,4 triliun atau sekitar 75 persen hingga Juni 2024.
Budi menekankan bahwa seluruh PMN yang diberikan negara digunakan perusahaan untuk membangun JTTS. Dia juga bilang PMN sangat krusial bagi perseroan dalam pemperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan JTTS.
“(JTTS) meningkatkan potensi penerimaan fiskal dan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sepanjang koridor di JTTS,” ucapnya.