Anak-anak Gaza Saksikan Orangtuanya Terbunuh Akibat Serangan Israel, Sekjen PBB: Harus Dihentikan
JAKARTA - Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya pada Hari Kamis, terkait situasi anak-anak di Jalur Gaza, Palestina yang sekarat atau menyaksikan orang tua mereka terbunuh akibat serangan Israel.
Berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai ke-24 di ibu kota Kazakhstan, Astana, Sekjen Guterres menggambarkan bagaimana anak-anak Gaza menderita luka-luka serius, trauma psikologis, dan menyaksikan kehancuran rumah mereka.
"Pemandangan yang dialami oleh anak-anak Palestina di Gaza harus dihentikan," tegas Sekjen Guterres, seraya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza demi alasan kemanusiaan dan penghentian pertumpahan darah, dilansir dari WAFA 5 Juli.
Lebih jauh Sekjen Guterres menekankan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan guna menyelamatkan jiwa ke wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB juga menegaskan perlunya komitmen dan peta jalan yang jelas untuk memastikan solusi dua negara dan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Terpisah, sumber-sumber medis Gaza pada Hari Kamis mengumumkan, pasukan Israel menewaskan sedikitnya 58 orang dan melukai 179 lainnya dalam 24 jam terakhir.
Baca juga:
- Pemilu Inggris: Partai Buruh Diprediksi Menang Telak, Rishi Sunak Lengser Digantikan Keir Starmer
- Presiden Putin Tegaskan Rusia Tidak Ingin Gencatan Senjata Dimanfaatkan Ukraina
- Presiden Putin Tegaskan Rusia Siap Berunding untuk Selesaikan Konflik Ukraina, Kembali ke Perjanjian Istanbul
- Tersangka Penembakan PM Slovakia Fico Dikenai Dakwaan Melakukan Serangan Teroris
Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi, jumlah korban jiwa Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 38.011 orang, sementara korban luka-luka mencapai 87.445 orang. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.