Turkish Airlines, Pesawat yang Bikin Indonesia Dipaksa Mundur dari All England tapi Pemain Turki Neslihan Yigit Bisa Lolos

JAKARTA - Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 karena satu pesawat dengan penumpang yang positif terpapar COVID-19. Seluruh pemain pun melayangkan protes kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Adapun diketahui, pesawat yang ditumpangi para bintang bulutangkis Tanah Air itu adalah Turkish Airlines. Namun yang menjadi pertanyaan banyak pihak, atlet bulutangkis Turki Neslihan Yigit yang berada satu pesawat dengan pemain Indonesia, tetap bisa mengikuti All England 2021.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, hal ini tentu tidak adil bagi Indonesia. Seharusnya menurut dia, Federasi Bulutangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) melihat secara objektif.

Yang membuat masyarakat Tanah Air semakin tidak terima adalah, mengapa pemain Turki yang notabene adalah negara dari maskapai Turkish Airlines bisa melenggang mulus tanpa perlu dipaksa mundur seperti tim Indonesia?

Awal mula kejadian kurang mengenakkan bagi Indonesia ini adalah saat Marcus Gideon dan kawan-kawan mendarat di Birmingham, Inggris, pada Sabtu, 13 Maret siang waktu setempat. Mereka semua sempat transit di Istanbul, Turki, untuk menaiki maskapai Turkish Airlines menuju Birmingham.

Lantas seperti apa profil maskapai Turkish Airlines ini? Turkish Airlines merupakan maskapai penerbangan nasional Turki yang berbasis di Istanbul dan mengoperasikan jaringan penerbangan menuju 120 negara, di Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Dikutip dari situs resmi Turkish Airlines, maskapai ini mulai beroperasi pada 20 Mei 1933 dengan lima pesawat dan kurang dari 30 karyawan. Perjalanan bisnis maskapai ini terus berlanjut hingga menginjak usia 87 tahun. Saat ini, Turkish Airlines memiliki 362 armada.

"Kami memiliki armada termuda dan paling modern di Eropa. Armada kami berkembang pesat berkat pembelian pesawat kami yang berteknologi tinggi, hemat bahan bakar, dan sadar lingkungan yang memberikan tingkat kenyamanan yang tinggi," tulis manajemen, dikutip Kamis, 18 Maret.

Turkish Airlines juga mendapatkan gelar maskapai penerbangan terbaik di Eropa. Karena jaringan penerbangan yang tak tertandingi, armada yang muda dan modern, kursi yang nyaman dan suguhan yang lezat.

Aturan untuk penumpang dari luar negeri

Di dalam situs resminya, Turkish Airlines memberlakukan aturan terkait COVID-19 bagi penumpang internasional yang tiba di Turki dari luar negeri.

"Penumpang Internasional yang akan tiba di Turki pada 15 Maret 2021 GMT + 3 (tidak termasuk penumpang transit dan penumpang di bawah usia 6 tahun) harus mengisi formulir masuk Turki yang dapat diperoleh di sini dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan mereka," jelas manajemen Turkish Airlines

Hasil cetak atau tangkapan layar seluler dari formulir yang telah diisi harus diserahkan kepada awak maskapai sebelum naik. Penumpang berusia 6 tahun ke atas yang tiba di Turki harus menyerahkan tes PCR negatif.

"Sampel untuk tes harus diambil dalam waktu 72 jam sebelum jadwal keberangkatan penumpang dari negara asal. Silakan tinjau halaman Pembatasan Entri khusus Negara untuk lebih jelasnya," imbuh pernyataan Turkish Airlines.

>