Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ingatkan Israel Jangan Coba Serang Lebanon: Bakal Jadi Neraka
JAKARTA - Penjabat Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan Israel, agresi militer ke Lebanon hanya akan membuat mereka terperosok ke dalam neraka, tanpa tempat kembali.
Berbicara kepada para wartawan di sela-sela rapat kabinet pada Hari Rabu, Ali Bagheri Kani memperingatkan rezim Zionis agar tidak menyerang Lebanon.
"Lebanon pasti akan menjadi neraka bagi Zionis," katanya, melansir Tasnim News Agency 3 Juli.
Sementara mengutip Al Mayadeen, Bagheri mengatakan kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah, yang merupakan aktor aktif di Lebanon secara militer dan diplomatik, memainkan peran penting dalam menciptakan kekuatan penangkal di wilayah tersebut selama perang "Israel" di Gaza dan Lebanon.
Israel diketahui telah menyetujui rencana untuk melakukan serangan darat ke Lebanon selatan, guna memungkinkan puluhan ribu warga Israel kembali ke rumah mereka, seperti dikutip dari The National News, meski tidak tertutup juga kemungkinan untuk mencari solusi diplomatik.
Sementara, Hizbullah mengatakan tidak akan mengakhiri serangannya hingga Israel menghentikan pembomannya di Jalur Gaza.
Pada Hari Rabu, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi, jumlah korban jiwa Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 37.953 orang, sementara 87.262 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak, dikutip dari WAFA.
Baca juga:
- Presiden Belarusia Lukashenko Siap Bebaskan Sejumlah Lawan Politiknya dari Penjara
- Kepala Staf Presiden Zelensky Bilang Ukraina Belum Siap Berkompromi dengan Rusia
- Tiga ABK Indonesia Ada di Kapal Taiwan yang Ditangkap China, KJRI Guangzhou dan KDEI Taipei Siapkan Bantuan
- Penjaga Pantai Sebut China Sita Kapal Nelayan Taiwan di Dekat Kepulauan Kinmen, Ada Tiga ABK Indonesia
Wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem telah menegaskan kembali sikap itu pada Hari Selasa, dengan mengatakan kepada Associated Press, kelompoknya "akan menghentikan serangannya tanpa diskusi apa pun" jika ada gencatan senjata di Gaza.