Umumkan Kabinet Baru, Presiden Afsel Ramaphosa Gandeng Mantan Pemimpin Oposisi

JAKARTA - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menunjuk mantan pemimpin oposisi John Steenhuisen sebagai menteri pertanian pada Hari Minggu, membawa Aliansi Demokratik dan partai-partai lain ke dalam kabinet koalisinya yang baru.

Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) Presiden Ramaphosa 'dipaksa' untuk bergabung dengan partai-partai lawan untuk tetap berkuasa, setelah kehilangan mayoritasnya untuk pertama kalinya dalam tiga dekade dalam pemilihan umum 29 Mei.

Pengumuman kabinet baru pemerintah persatuan nasional menyusul negosiasi yang berlarut-larut dan terkadang sengit selama berminggu-minggu.

Presiden Ramaphosa mempertahankan Enoch Godongwana dari ANC sebagai menteri keuangan, sementara Ronald Lamola diangkat sebagai menteri hubungan dan kerja sama internasional, menggantikan Naledi Pandor.

Gwede Mantashe tetap menjabat sebagai menteri sumber daya mineral dan minyak bumi ,tetapi presiden menghapus energi dari portofolionya. Kombinasi sumber daya mineral telah dilihat oleh banyak orang sebagai prasangka yang mendukung batu bara sebagai sumber pembangkit listrik.

Energi sekarang akan berada dalam portofolio Menteri Listrik Kgosientsho Ramokgopa.

"Para pria dan wanita yang kami tunjuk untuk eksekutif mencerminkan keberagaman bangsa kita," kata Presiden Ramaphosa, melansir Reuters 1 Juli.

"Dalam semangat kemitraan dan kolaborasi, pemerintahan yang akan datang akan bekerja sama," lanjutnya.

Perdebatan tentang siapa yang akan menduduki kursi kabinet adalah rintangan terakhir untuk membentuk pemerintahan, yang sekarang menghadapi tugas untuk membangkitkan ekonomi yang sedang lesu, memperbaiki jalan dan pembangkit listrik yang rusak, menciptakan lapangan kerja bagi sepertiga warga Afrika Selatan yang menganggur.

"Kami berharap dapat menjadi bagian dari era baru dalam perjalanan demokrasi Afrika Selatan, membawa perubahan nyata dan nyata bagi jutaan warga yang memilihnya," kata Steenhuisen dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman tersebut.

Beberapa partai kecil juga melihat para pemimpin mereka menerima jabatan kabinet.

Selama beberapa dekade ANC telah mengandalkan warisannya dalam mengakhiri apartheid 30 tahun lalu, ketika Nelson Mandela berkuasa dan berhasil mendamaikan negara yang terpecah belah karena perbedaan ras, etnis dan kelas.

Namun, para pemilih menjadi marah dengan catatan buruk ANC dalam menyediakan layanan dasar termasuk air, sekolah dan listrik.

"Ini adalah perubahan besar dengan hanya sedikit wajah lama yang masih ada di sana, yang merupakan hal yang baik," kata Melanie Verwoerd, analis politik dan mantan diplomat Afrika Selatan.

"Menurut saya secara umum ini adalah langkah yang sangat positif dan tentu saja sangat positif bahwa mereka benar-benar dapat menyelesaikannya," tandasnya.