Presiden Lai Bilang Perdamaian di Selat Taiwan Untungkan Seluruh Dunia

JAKARTA - Presiden Lai Ching-te mengatakan pada Hari Jumat, perdamaian di Selat Taiwan menguntungkan seluruh dunia, dengan masyarakat internasional percaya, tanpanya, tidak akan ada kemakmuran maupun keamanan.

Berbicara kepada para rekrutan baru di pangkalan militer di Kota Taichung, Taiwan bagian tengah, Presiden Lai mengatakan setiap tetes keringat mereka adalah untuk melindungi keamanan Taiwan.

"Masyarakat internasional saat ini percaya bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan komponen yang diperlukan untuk keamanan dan kemakmuran global," katanya, melansir Reuters 28 Juni.

"Tidak peduli apakah itu Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan atau Uni Eropa, dan kepala negara atau perdana menteri dari banyak negara, mereka semua sepakat pada poin ini, menentang negara mana pun yang menggunakan kekerasan untuk mengubah status quo di Selat Taiwan," imbuh Presiden Lai.

Tiongkok, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan terhadap Presiden Lai yang dipandangnya sebagai "separatis", menggelar latihan perang selama dua hari di sekitar pulau itu setelah ia menjabat bulan lalu.

Selama empat tahun terakhir, militer Tiongkok telah meningkatkan aktivitasnya secara besar-besaran di selat sempit itu, jalur air internasional utama untuk perdagangan, dan secara teratur menerbangkan pesawat tempur ke sana dan mengoperasikan kapal perang.

Selama seminggu terakhir, Taiwan telah melaporkan mendeteksi total 203 pesawat militer Tiongkok yang beroperasi di dekatnya, mendekati jarak 31 mil laut (57 km) ke pulau itu menurut perincian yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan.

Pekan lalu, Tiongkok mengancam akan mengadili mereka yang dianggap sebagai pendukung kemerdekaan Taiwan yang "keras kepala", dan mengeksekusi orang-orang dalam kasus yang paling serius, yang mendorong Taiwan untuk memperingatkan warganya agar menghindari negara itu.

Presiden Lai sendiri telah berulang kali menawarkan perundingan dengan China tetapi ditolak. Ia menolak klaim kedaulatan Beijing, mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

"Semua upaya kami adalah untuk perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan, untuk keamanan Taiwan, dan sistem demokrasi, kebebasan, serta pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

"Perdamaian di Selat Taiwan menguntungkan perdamaian global," tandas Presiden Lai.

Diketahui, Taiwan menggelar latihan militer tahunan Han Kuang bulan depan. Latihan tahun ini akan dibuat sedekat mungkin dengan pertempuran sebenarnya, mengingat apa yang dilihat para pejabat sebagai meningkatnya ancaman dari Negeri Tirai Bambu.