Gereja Inggris Hadapi Ancaman Perpecahan karena Pemberkatan Nikah Pasangan Gay

JAKARTA - Aliansi pemimpin gereja mengancam akan memisahkan diri dari Gereja Inggris karena rencana membiarkan pasangan gay mengadakan kebaktian mandiri di gereja. Hal itu dianggap penyimpangan dari ajaran tentang pernikahan.

Dalam surat kepada dua uskup paling senior di gereja, kelompok yang berbeda pendapat tersebut mengatakan rencana tersebut “jelas bertentangan” dengan doktrin mereka sendiri yang menegaskan pernikahan adalah antara seorang pria dan seorang wanita.

Tahun 2022, gereja Inggris memutuskan untuk mengizinkan para imam memberkati pasangan sesama jenis.

Pemberkatan tersebut hanya diperbolehkan sebagai bagian dari kebaktian reguler yang terbuka untuk umum, bukan sebagai kebaktian mandiri, seperti yang diperbolehkan dalam pernikahan.

Proposal yang akan dibahas pada sinode bulan depan akan memungkinkan layanan mandiri untuk pasangan sesama jenis sebagai uji coba. Ini tidak akan dihitung sebagai pernikahan, namun kaum konservatif mengatakan hal tersebut masih terlalu berlebihan.

“Jika penyimpangan lebih lanjut dari doktrin Gereja tetap berjalan, kita tidak punya pilihan selain segera mendirikan apa yang secara de facto akan menjadi ‘wewenang’ baru di dalam Gereja Inggris,” kata aliansi tersebut yang didukung oleh lebih dari 2.000 pendeta, dilansir Reuters, Kamis, 27 Juni.

Kelompok itu mengatakan mereka tidak akan meninggalkan Gereja atau Persekutuan Anglikan tetapi akan mengupayakan “pengawasan pastoral dari para uskup yang tetap setia pada ajaran ortodoks tentang pernikahan dan seksualitas”.