ICC Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Tokoh Militer Rusia, Presiden Ukraina: Kami Berharap Melihat Mereka Dipenjara
JAKARTA - Ukraina menyambut baik langkah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap tokoh militer Rusia, dengan Presiden Volodymyr Zelensky berharap melihat mereka dipenjara dan menantikan surat perintah penahanan lainnya.
ICC menerbitkan surat perintah penahanan terhadap mantan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu serta Kepala Staf Umum militer Rusia Jenderal Valery Gerasimov.
"Saya menyambut baik surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional hari ini untuk dua tokoh kunci dalam kepemimpinan militer Rusia. Keduanya dituduh melakukan kejahatan keji terhadap warga sipil di Ukraina selama pengeboman sembrono Rusia terhadap infrastruktur sipil penting Ukraina. Serangan rudal dan pesawat tak berawak yang biadab ini terus membunuh orang dan menyebabkan kerusakan di seluruh Ukraina," tulis Presiden Zelensky di X, dilansir dari Ukrinform 26 Juni.
Presiden Zelensky mencatat, keputusan hari ini adalah indikasi yang jelas, keadilan keadilan atas kejahatan Rusia terhadap warga Ukraina tidak dapat dihindari, karena hal ini dengan jelas menunjukkan tidak ada pangkat militer atau pintu kantor yang dapat melindungi para penjahat Rusia dari pertanggungjawaban.
"Setiap penjahat yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan ini harus tahu bahwa keadilan akan ditegakkan. Dan kami berharap dapat melihat mereka di balik jeruji besi," kata Presiden Zelensky, dilansir dari Reuters.
Surat perintah penangkapan terhadap Shoigu dan Gerasimov diterbitkan pada Hari Selasa. Keduanya diduga melakukan kejahatan perang dengan mengarahkan serangan ke objek-objek sipil dan menyebabkan kerugian insidental yang berlebihan pada warga sipil, serta kejahatan terhadap kemanusiaan atas "tindakan yang tidak berperikemanusiaan" di Ukraina, kata ICC dalam sebuah pernyataan, melansir The Straits Times.
"Kami menantikan lebih banyak lagi surat perintah penangkapan untuk menghilangkan rasa impunitas Rusia," kata Presiden Zelensky.
"Perasaan yang telah memicu kejahatan Rusia selama beberapa dekade. Akuntabilitas adalah satu-satunya cara untuk menghentikannya," tandas Presiden
ICC mengatakan, dugaan kejahatan tersebut berkaitan dengan "sejumlah besar serangan terhadap sejumlah pembangkit listrik dan gardu induk" yang dilakukan oleh Rusia di seluruh Ukraina antara Oktober 2022 dan Maret 2023.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak menuliskan, "Shoigu dan Gerasimov memikul tanggung jawab individu" atas serangan tersebut.
Baca juga:
- Kremlin Nilai Hengkangnya Bank Eropa akan Merugikan Perusahaan Barat dan Rusia
- Giliran Penasihat Keamanan Nasional Israel Akui Hamas Tidak Bisa Dihilangkan
- Serangan Udara Israel Tewaskan 10 Anggota Keluarga Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Termasuk Saudara Perempuannya
- Dikabarkan Bakal Pindah ke Irak dan Iran Bertanggung Jawab Berikan Perlindungan, Hamas: Tidak Benar
"Ini adalah keputusan penting. Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan," katanya.
Diketahui, kedua surat perintah tersebut menambah jumlah total pejabat tinggi Rusia yang dicari karena kejahatan perang menjadi empat. Sebelumnya, ICC menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin dan pejabat Rusia Maria Lvova-Belova atas dugaan skema mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.
"Setiap penjahat perang harus dimintai pertanggungjawaban," kata komisioner hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets.