Khawatir Perang Meluas, Macron Tak Kirim Pasukan ke Ukraina dalam Waktu Dekat

JAKARTA - Tentara Prancis tidak akan dikirim untuk berperang di Ukraina dalam waktu dekat, kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Saya tidak berpikir bahwa perang akan terjadi di wilayah kami, saya ingin meyakinkan Anda. Kami juga tidak akan terlibat dalam permusuhan di wilayah Ukraina besok, saya dapat meyakinkan Anda," kata dia pada Podcast Generation Do it Yourself yang dikutip AFP, Selasa, 24 Juni.

Macron mengatakan dirinya memahami kekhawatiran mereka yang "takut konflik akan menyebar ke Prancis."

Setelah konferensi mengenai Ukraina di Paris pada 26 Februari, Presiden Prancis mengatakan negara peserta telah mempertimbangkan untuk mengirim pasukan darat ke Ukraina.

Meskipun tidak ada konsensus yang tercapai, Macron membiarkan pintu terbuka untuk skenario serupa di masa depan. Macron lantas mengulangi  penekanan masalah pengiriman pasukan ke Ukraina dapat diangkat lagi jika Kyiv memintanya dan jika "pasukan Rusia menerobos garis depan.”

Emmanuel Macron dalam Podcast mengatakan dirinya siap melanjutkan dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Saya akan melanjutkan dialog dengan Vladimir Putin,” ujarnya di podcast Generation Do It Yourself dilansir TASS, Selasa, 25 Juni.

“Tidak, kami belum (berkomunikasi) dalam beberapa bulan terakhir, tapi saya tidak menutup kemungkinan untuk membicarakan satu masalah atau lainnya,” katanya.

Pemimpin Perancis tersebut menekankan dirinya “percaya pada kekuatan dialog.” “Saya berbicara dengan sangat tulus: Saya yakin pentingnya melanjutkan dialog,” kata Macron.

Dia mengaku ingin berdiskusi dengan pemimpin Rusia tersebut, khususnya masalah pembangkit listrik tenaga nuklir, tanpa merinci maksudnya.