Serangan Siber Membuat Dealer Mobil AS Kembali ke Sistem Manual

JAKARTA  - Para dealer mobil di Amerika Serikat menghadapi pemadaman perangkat lunak yang disebabkan oleh serangan siber. Hal ini, memaksa beberapa dari mereka kembali ke penggunaan kertas manual saat penyedia teknologi industri otomotif, CDK, berupaya memulihkan sistem yang digunakan oleh lebih dari 15.000 lokasi ritel.

Pemadaman yang memengaruhi sistem manajemen dealer CDK, yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi, melacak profitabilitas toko, dan memantau kompensasi karyawan, telah "mencelakakan industri ritel otomotif," kata analis JPMorgan minggu lalu.

AutoNation, salah satu retailer mobil terkemuka di AS, mengatakan pemadaman tersebut mengganggu dan berdampak buruk pada bisnisnya, meskipun gerai-gerainya tetap buka, terus menjual, melayani, dan membeli kendaraan. Lithia Motors juga melaporkan gangguan pada sistem yang dihosting oleh CDK di Amerika Utara, dan insiden ini diperkirakan akan berdampak negatif pada operasi bisnis mereka hingga sistem sepenuhnya pulih.

Jim Seavitt, pemilik dealer Village Ford di Dearborn, Michigan, mengatakan pemadaman sejauh ini tidak mengurangi penjualan, tetapi membuat proses pengiriman mobil ke pelanggan lebih rumit. Dealer tersebut menjual hampir 100 mobil selama penjualan besar minggu lalu, tetapi karena CDK menghasilkan dokumen yang diperlukan untuk secara resmi menyerahkan mobil ke pelanggan, kendaraan-kendaraan tersebut masih dalam proses.

Seavitt mengharapkan kendaraan tersebut ditransfer minggu ini setelah timnya mengembangkan cara lain untuk menyelesaikan dokumen yang diperlukan. CDK telah memberitahunya bahwa layanan kemungkinan akan turun hingga pertengahan minggu. "Kami tidak ingin melihat hal ini berlarut-larut," kata Seavitt.

CDK, yang melaporkan pemadaman minggu lalu, mengatakan pada Senin bahwa mereka telah memulai proses pemulihan. CDK juga menegaskan bahwa proses ini akan memakan waktu beberapa hari untuk diselesaikan.

AutoNation dan Group 1 Automotive menggunakan proses alternatif seperti dokumen manual untuk menjalankan bisnis mereka. Keduanya mengatakan telah mengambil langkah pencegahan untuk melindungi data mereka. "Waktu pemulihan aplikasi CDK lainnya yang terdampak masih belum jelas saat ini," kata Group 1 dalam sebuah pernyataan.

Bloomberg News melaporkan pada  Jumat 21 Juni bahwa kelompok peretas yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada sistem perangkat lunak CDK telah menuntut jutaan dolar sebagai tebusan untuk mengakhiri peretasan tersebut. Kelompok peretas bernama BlackSuit berada di balik serangan siber ini, menurut laporan Bloomberg News pada  Senin, 24 Juni, mengutip seorang analis ancaman di perusahaan keamanan Recorded Future.

Seavitt mengatakan, dia berharap CDK membayar tebusan agar dealer dapat kembali menjalankan bisnis seperti biasa.

Meskipun retailer mobil belum merinci dampak pada penjualan, para analis telah mengidentifikasi kemungkinan dampaknya. "Kami mencatat beberapa risiko potensial terhadap volume penjualan mobil AS akhir Juni dari gangguan dealer CDK yang dilaporkan," kata analis Citi dalam sebuah catatan minggu lalu. Total penjualan ritel kendaraan baru di AS mencapai 1,1 juta unit pada Juni tahun lalu, menurut data dari konsultan industri J.D. Power dan GlobalData.

Retailer mobil Sonic Automotive minggu lalu mengatakan pemadaman CDK kemungkinan akan berdampak negatif pada operasi bisnis mereka hingga sistem sepenuhnya pulih.