Kasus Anak Perempuan Bunuh Ayah di Jaktim, Sakit Hati Sering Dipukul hingga Dihina Anak Haram

JAKARTA - Polisi menangkap anak perempuan KS, pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan sementara, tersangka nekat membunuh karena saksi hati kerap dipukul hingga disebut anak haram.

"Sementara ditemukan fakta oleh penyidik karna sakit hati karena sering dimarahin, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin, 22 Juni.

"Bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban, ini berdasarkan keterangan tersangka," sambungnya.

Selain itu, masih merujuk keterangan anak KS yang merupakan tersangka, aksi pembunuhan itu dilakukan dengan cara menusukan pisau ke arah dada.

Diakui, pelaku KS dua kali menusukkan pisau ke dada ayah kandungnya. Pertama, dilakukan ketika korban sedang tertidur.

Saat itu, korban yang berinisial S disebut sempat melakukan perlawanan. Dia mencakar tangan anak perempuannya, KS.

"Setelah tersangka melakukan penusukan kepada korban yang pertama berdasarkan keterangan tersangka, korban melawan. Sempat terjadi perlawanan dengan melakukan pencakaran, mencakar tersangka di bagian tangannya," sebutnya.

Pelaku KS lantas kembali menusukkan pisau yang ada di tangan ke dada ayahnya. Korban yang tak berdaya akhirnya meninggal.

"Kemudian ditusuk yang kedua kali. Jadi sementara faktanya ditemukan 2 kali menusuk," kata Ade.

Adapun, S ditemukan tewas bersimbah darah di dalam toko yang berada di pasar Kanal Banjir Timur Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 22 Juni.