Bangunan Bersejarah di Italia Rusak karena Aksi Parkour Turis Asing
JAKARTA - Turis yang berkunjung ke komplek atau kota bersejarah seharusnya menjaga perilaku mereka agar tidak menyebabkan kerusakan, mengingat nilai sejarah yang dikandungnya.
Namun, berbeda dengan kelompok turis yang satu ini. Kelompok parkour yang berbasis di London, Team Phat, mengunjungi Kota Matera di Italia, berlari, memanjat dan melompati jalan-jalannya, melewati bangunan-bangunannya yang berharga.
Salah satu anggota mereka menyebabkan sebagian bangunan bersejarah jatuh, menyebabkan dirinya dan bagian bangunan itu jatuh ke tanah, melansir CNN 19 Juni.
Sebuah video aksi parkour di kota kuno tersebut diunggah oleh Team Phat di YouTube dua bulan lalu, disertai keterangan yang menjelaskan, mereka berada "di Kota Matera yang indah" di mana salah satu anggota mereka, Devon McIntosh, "terjatuh dengan mengerikan dan bisa berakibat sangat buruk."
Video tersebut memperlihatkan pelari bebas tersebut melompat dari sebuah gedung, kemudian mencoba menggunakan langkan batu untuk membantunya mencapai gedung lain di seberang jalan. Namun, langkan tersebut tidak dapat menahan kekuatannya dan tiba-tiba patah.
Seorang anggota tim yang tidak terekam kamera menyarankan agar mereka "menyembunyikan bukti" dan McIntosh memperlihatkan luka di kakinya.
Video tersebut telah menarik banyak komentar kritis di media sosial.
"Kota ini menjadi situs warisan UNESCO karena suatu alasan," tulis seorang pengguna Instagram bernama Bruno Burke.
"Kita harus menikmati disiplin (parkour) kita semaksimal mungkin, tetapi kita juga harus berhati-hati saat melangkah, tidak hanya demi keselamatan tetapi juga demi menghormati budaya dan sejarah."
Matera, kota batu yang berasal dari era Paleolitik, terletak di wilayah Basilicata di Italia Selatan.
Pada tahun 1993, tempat ini ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO dan menjadi Ibu Kota Kebudayaan Eropa pada tahun 2019.
Banyak distrik dan gua layak huni di Matera direnovasi pada paruh kedua abad ke-20, saat kota tersebut mendapatkan kembali pesonanya dan menjadi tempat populer yang layak difoto di Instagram.
Tidak mengherankan, sinema internasional juga melakukan pengambilan gambar di sini. Film James Bond tahun 2021, "No Time to Die" menampilkan adegan kejar-kejaran mobil yang seru di jalanan Matera.
Menurut UNESCO, sisa-sisa gereja gua kuno, rumah pertanian berbenteng, dan distrik yang terawat dengan baik menjadikan Matera sebagai kota yang bernilai universal.
Baca juga:
- Bukan New York atau London, Hong Kong Jadi Kota Termahal untuk Ekspatriat Tahun 2024
- Kandidat Gubernur Tokyo Tuai Kritik Lantaran Tampilkan Materi Seksi di Poster Kampanye, Ada yang Diperingati Polisi
- VoB Bawa Nada Sunda hingga Kain Daerah ke Glastonbury, Dubes RI: Promosikan Kekayaan dan Keberagaman Indonesia
- Rusia Nilai Pentingnya Dialog dengan Amerika Serikat, Tapi Konflik Ukraina Harus Masuk Agenda
Perilaku Team Phat telah menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang perilaku wisatawan di situs-situs dengan keindahan arsitektur. Di awal video, salah satu anggota Team Phat berkata: "Seperti yang sebagian dari Anda ketahui, kami telah dilarang masuk ke Venesia dan kami tidak akan pernah bisa kembali."
Pada bulan Maret 2023, seorang anggota Tim Phat melompat ke sebuah kanal di Venesia, yang kemudian membuat Wali Kota Luigi Brugnaro berkomentar di X: "'Subjek' ini harus diberi sertifikat KEBODOHAN…. Kami mencoba mengidentifikasi dia untuk mencela dia dan rekannya yang membuat video bodoh itu untuk media sosial."
Pada Bulan Maret, sebuah distrik bersejarah di Kyoto, Jepang, mengumumkan bahwa mereka melarang wisatawan masuk, menyusul rasa frustrasi penduduk setempat tentang perilaku buruk pengunjung dan kegagalan untuk mengikuti adat dan etika Jepang.