Serangan Udara Rusia Hancurkan Fasilitas Listrik hingga Gas Ukraina
JAKARTA - Rusia melancarkan serangan baru dengan rudal dan drone ke Ukraina hari ini. Serangan merusak fasilitas energi di tenggara dan barat dan melukai dua pekerja energi.
Operator jaringan listrik nasional Ukrenergo mengatakan peralatan di fasilitasnya di wilayah Zaporizhzhia di tenggara dan wilayah Lviv di barat rusak dalam serangan besar kedua pekan iini.
Dua pekerja energi di wilayah Zaporizhzhia terluka dan dibawa ke rumah sakit, katanya.
Serangan Rusia juga menghantam fasilitas infrastruktur gas di bagian barat negara itu, kata kementerian energi.
“Setelah delapan serangan besar-besaran oleh musuh terhadap sistem tenaga listrik sejak Maret, situasi di sektor energi masih sulit,” kata kementerian itu dalam pernyataan dilansir Reuters, Sabtu, 22 Juni.
Ukraina akan mengimpor listrik sebesar 33.559 megawatt-jam (MWh) yang mencapai rekor tertinggi setelah serangan itu, kata kementerian.
Pemerintah juga harus memperluas pemadaman listrik terjadwal selama beberapa jam di seluruh negeri.
Baca juga:
- Setelah Penantian 18 Tahun, Roma Akhirnya Dapatkan Ribuan Taksi Baru Atasi Krisis Transportasi
- Tarif Impor Mobil Listrik China yang Dipatok Uni Eropa Diklaim Jerman Bukan Hukuman ke Tiongkok
- Dikritik Gara-gara 'Keliling Dunia' 10 Bulan Menjabat, PM Thailand Membela Diri
- Serangan Terbaru Rusia Dihalau Ukraina, 12 Rudal dan Drone Dijatuhkan
Di bagian barat Ukraina, di kota Ivano-Frankivsk, serangan Rusia merusak gedung universitas minyak dan gas serta 14 bangunan komersial dan perumahan lainnya, kata wali kota.
“Kami dapat mengatakan dengan pasti: musuh tidak akan berhenti. Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara,” kata Ivan Fedorov, gubernur regional Zaporizhzhia, melalui aplikasi pesan Telegram.
Moskow mengatakan serangan udaranya terhadap infrastruktur energi Ukraina merupakan pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Ukraina di wilayah Rusia.