Bukan New York atau London, Hong Kong Jadi Kota Termahal untuk Ekspatriat Tahun 2024
JAKARTA - Pindah keluar negeri dan memulai hidup di tempat baru bukan pilihan mudah, dengan banyak hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya berapa hidup. Namun, kota manakah yang memiliki biaya hidup termahal bagi ekspatriat tahun 2024?
Survei Biaya Hidup Mercer yang dirilis pekan lalu mengungkap daftar kota dengan biaya hidup termahal bagi ekspatriat tahun ini, di mana Hong Kong berada di urutan teratas. Ini menjadikan kota itu kali ketiga berturut-turut menduduki posisi tersebut sejak tahun 2022.
Di belakang Hong Kong, ada Singapura di posisi kedua. Empat kota Swiss berturut-turut menempati daftar berikut, yakni Zurich, Jenewa, Basel dan Bern. Ini menjadikan Swiss mendominasi daftar tahun ini.
Di peringkat ketujuh, ada New York yang menjadi kota di Amerika Serikat dengan biaya hidup tertinggi bagi ekspatriat, diikuti oleh London, Inggris di posisi kedelapan, setelah tahun lalu berada di posisi ke-17.
Melengkapi daftar 10 besar ada Nassau, Bahamas yang menempati posisi kesembilan serta Los Angeles di posisi ke-10.
Pasar perumahan yang mahal dan meningkatnya biaya transportasi, barang, dan jasa merupakan beberapa alasan mengapa biaya hidup di kota-kota dengan peringkat teratas sangat tinggi.
"Biaya perumahan merupakan faktor utama dalam Peringkat Kota Biaya Hidup," demikian bunyi penelitian tersebut, yang menunjukkan karyawan yang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk sewa atau hipotek akan memiliki "pendapatan yang lebih sedikit untuk pengeluaran lain," melansir CNN 16 Juni.
"Antara tahun 2023 dan 2024, terjadi banyak volatilitas dalam biaya ini di seluruh dunia, dengan harga sewa perumahan yang sangat bervariasi antar kota," lanjut pengumuman itu.
Selain itu, "inflasi dan fluktuasi nilai tukar" diketahui berdampak langsung pada "gaji dan tabungan" pekerja internasional.
Meskipun peringkat teratas tidak banyak berubah dari peringkat tahun sebelumnya, ada beberapa lonjakan yang cukup besar di peringkat berikutnya.
Di antaranya adalah dua kota di Meksiko, yakni Mexico City yang naik 46 peringkat ke urutan 33 dan Monterrey yang naik 40 peringkat ke peringkat 115.
Studi tersebut juga mencatat bahwa biaya hidup di Negeri Paman Sam merupakan "masalah signifikan" untuk tahun 2024, dengan tujuh kota AS muncul di 20 teratas.
"Karena perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS terus mencari bakat secara global, tekanan inflasi dapat membuat beberapa warga negara asing yang masuk berpikir untuk menerima posisi di beberapa kota dan wilayah metropolitan berbiaya tinggi di AS," kata Vince Cordova, mitra dan pemimpin penasihat mobilitas di Mercer AS.
"Oleh karena itu, kami percaya bahwa para pengusaha harus terbuka tentang pembagian informasi biaya hidup dan gaji bersih dengan calon karyawan sehingga mereka dapat lebih memahami dampak finansial dari relokasi ke AS, dan membuat keputusan yang sepenuhnya berdasarkan informasi tentang apakah akan melanjutkan atau tidak."
Berbanding terbalik dengan daftar di atas, Islamabad di Pakistan serta Lagos dan Abuja di Nigeria menjadi kota dengan peringkat biaya hidup terendah. Namun, hal ini dikatakan sebagian didorong oleh "depresiasi mata uang."
Laporan tersebut meneliti 226 kota berdasarkan biaya komparatif lebih dari 200 item di setiap lokasi, termasuk transportasi, makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga dan hiburan.
Harga selusin telur besar, satu liter minyak zaitun, dan kopi espresso di kafe populer termasuk di antara 200 produk yang dipertimbangkan saat menentukan peringkat biaya hidup di setiap kota.
Baca juga:
- Kandidat Gubernur Tokyo Tuai Kritik Lantaran Tampilkan Materi Seksi di Poster Kampanye, Ada yang Diperingati Polisi
- VoB Bawa Nada Sunda hingga Kain Daerah ke Glastonbury, Dubes RI: Promosikan Kekayaan dan Keberagaman Indonesia
- Rusia Nilai Pentingnya Dialog dengan Amerika Serikat, Tapi Konflik Ukraina Harus Masuk Agenda
- Armenia Akui Status Negara, Palestina: Pilihan Strategis yang Menjunjung Tinggi Keinginan dan Legitimasi Internasional
Menurut penelitian tersebut, harga minyak zaitun adalah kenaikan yang paling menonjol secara rata-rata.
"Tantangan biaya hidup telah berdampak signifikan pada organisasi multinasional dan karyawan mereka," kata Yvonne Traber, pemimpin mobilitas global Mercer, dalam sebuah pernyataan.
"Penting bagi organisasi untuk tetap mendapatkan informasi tentang tren biaya hidup dan tingkat inflasi serta mencari masukan dari karyawan tentang masalah ini untuk mengelola dampaknya secara efektif," tandasnya.
Peringkat Kota dengan Biaya Hidup Tertinggi untuk Ekspatriat Tahun 2024
- Hong Kong
- Singapura
- Zurich, Swiss
- Jenewa, Swiss
- Basel, Swiss
- Bern, Swiss
- New York, AS
- London, Inggris
- Nassau, Bahama
- Los Angeles, AS