Toyota Umumkan Perbaikan pada 378 Unit Corolla Cross dan Mirai di Australia, Ini Penyebabnya
JAKARTA - Dua model Toyota, yakni Corolla Cross dan Mirai, kini menjadi subjek “Customer Service Exercise” di Australia karena terdapat cacat kamera di depan dan belakang yang mempengaruhi sebanyak 378 unit.
Menurut Toyota, terjadinya cacat pada sistem tersebut karena kurangnya pengelasan laser pada casing kamera di pemasok selama periode produksi tertentu dan ada potensi casingnya dapat terpisah seiring berjalannya waktu ketika terkena tekanan dari luar, yang mengakibatkan air dapat bocor ke dalam kamera.
“Jika ini terjadi, sirkuit di dalam kamera dapat mengalami korsleting, sehingga menyebabkan ketidakmampuan menampilkan gambar area di depan dan/atau di belakang kendaraan,” kata pabrikan dikutip dari CarExpert, Jumat, 21 Juni.
Ini mempengaruhi sebanyak 378 unit di seluruh lini model Corolla Cross dan Mirai. Meskipun merupakan suatu kesalahan pada perakitan, pabrikan belum mengumumkan penarikan kembali untuk masalah ini.
Bila mobil ini mengalami masalah tersebut, lampu peringatan pada bagian dasbor akan menyala bersamaan dengan bunyi lonceng serta pesan akan tertampil pada panel instrumen jika terdapat kesalahan.
Baca juga:
Pemilik kendaraan dapat menghubungi pihak dealer terdekat untuk mengatur pemeriksaan nomor seri kamera, yang akan memakan waktu sekitar 60 hingga 90 menit. Jika penggantian diperlukan, Toyota mengatakan proses ini akan memakan waktu satu hingga 3,5 jam, tergantung model dan jadwal kerja dealer.
Meskipun tidak terjadi recall, ini menambah daftar model Toyota yang mengalami masalah di negeri kanguru. Sebelumnya, pengiriman Yaris Cross di negara tersebut dihentikan terkait skandal yang terjadi di Jepang.
Pada awal bulan ini, Toyota Australia sempat menghentikan pengiriman sementara Yaris Cross di negara tersebut sebagai tindakan antisipasi setelah laporan dari otoritas Jepang dirilis. Namun, pengiriman SUV ini kini telah dilanjutkan kembali seperti semula.
Sebelumnya, dalam rilis Toyota Global yang diterbitkan 3 Juni, disebut Toyota telah melaporkan hasil investigasinya tanggal 31 Mei lalu, menyusul instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang pada 26 Januari tahun ini.
Dari penyelidikan internal Toyota ini, menemukan kejanggalan pada metode pengujian uji tabrak yang digunakan untuk 3 model produksi (Corolla Fielder/Axio dan Yaris Cross). Sementara 4 model lain yang sudah dihentikan produksinya sejak 2014 (Crown, Isis, Sienta, dan RX) ditemukan adanya kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya.