Scooter Braun, Sang Pelejit Bintang tapi Banyak Dibenci Orang
JAKARTA - Tak banyak sosok di balik layar industri musik yang namanya ramai jadi perbincangan. Ketenaran itu dimiliki oleh Scott 'Scooter' Braun, tapi sayangnya dengan sentimen yang tak sepenuhnya baik.
Di awal kariernya, Scooter mulai bersinggungan di dunia hiburan, mulai dari marketing hingga event organizer. Ia sempat menangani sejumlah acara dengan bintang tamu seperti Ludacris, Eminem sampai Britney Spears.
Namun kisah paling mentereng yang selama ini didengar adalah bagaimana ia menemukan calon superstar bernama Justin Bieber. Tahun 2008, saat YouTube masih belum sebesar sekarang, ia melihat video Bieber dan langsung yakin anak itu punya potensial.
Ia juga yang membujuk ibu Bieber, Pattie Mallette agar membawa anaknya ke Amerika Serikat bertemu Usher. The rest is history, Justin jadi sosok megabintang dengan talenta dan karya-karyanya.
Reputasi Scooter Braun meningkat drastis, terutama di industri musik Amerika yang kompetitif. Ia jadi manager artis yang sukses dengan berbagai pencapaiannya. Kala itu ia masih jadi sosok yang dihormati, sebelum perseteruan ikonis dengan Taylor Swift terjadi.
Baca juga:
Scooter membeli Big Machine Records beserta katalog master lagu para artisnya, termasuk Taylor. Di situlah awal mula konflik panas terjadi. Taylor Swift terpaksa kehilangan hak cipta atas seluruh materi albumnya di bawah mantan labelnya tersebut.
Kalah secara legal, Taylor memilih merekam ulang semua lagu yang haknya terampas. Dengan cara itu, sang diva bisa kembali meraih hak penuh atas master lagu-lagunya. Momen itu mengawali lahirnya trademark ikonis 'Taylor's Version'.
Kasus itu membuat jutaan orang menghujat Scooter Braun, terutama Swifties. Mereka mengutuk hal-hal yang dilakukannya, termasuk dengan sikap politiknya sebagai zionis. Apalagi kini Scooter ditunjuk sebagai CEO HYBE Amerika, label besar yang menaungi berbagai grup K-Pop terpopuler saat ini.
Fans BTS hingga Le Sserafim meluapkan protes mereka terhadap Scooter Braun yang sudah pensiun dari management artis. Mereka menuntut Scooter mundur dari posisi yang dipercayakan HYBE tersebut.