Kanada Masukkan IRGC ke Daftar Teroris, Iran: Tidak Bertanggung Jawab dan Provokatif
JAKARTA - Iran tegas mengutuk langkah Kanada yang memasukkan pasukan elitenya, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) ke dalam daftar organisasi teroris, menilai itu sebagai langkah politis yang tidak bijaksana.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menggambarkan keputusan Pemerintah Kanada yang tidak diperhitungkan itu sebagai tindakan permusuhan, bertentangan dengan norma dan prinsip hukum internasional yang berlaku, termasuk prinsip kesetaraan kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara, contoh nyata pelanggaran kedaulatan nasional Iran.
"Langkah yang tidak bertanggung jawab dan provokatif ini merupakan kelanjutan dari jalan salah yang telah ditempuh pemerintah Kanada selama dekade terakhir di bawah pengaruh para penghasut perang, pelanggar hak asasi manusia yang nyata dan pelaku utama terorisme," ujar Kanaani, melansir situs Kementerian Luar Negeri Iran 20 Juni.
Lebih lanjut Kanaani menegaskan, IRGC adalah organisasi berdaulat yang lahir dari bangsa Iran, memiliki identitas resmi dan hukum yang berasal dari Konstitusi Republik Islam Iran.
"Tindakan menjijikkan Pemerintah Kanada terhadap IRGC tidak akan berdampak pada produksi kekuatan yang sah dan bersifat pencegahan, serta peningkatan level dan cakupan keagungan pasukan terhormat yang lahir dari bangsa Iran ini," katanya.
Ia menambahkan, Iran berhak untuk merespons tindakan Kanada dengan proporsional dan timbal balik.
Sebelumnya, Kanada memasukkan IRGC ke dalam daftar teroris negara itu dan dapat menyelidiki mantan pejabat senior Iran yang tinggal di negara itu, kata seorang anggota kabinet senior pada Hari Rabu.
"Kanada akan menggunakan semua alat yang memungkinkan untuk memerangi kegiatan teroris yang dilakukan oleh IRGC," kata Menteri Keamanan Publik Dominic LeBlanc, mengatakan pengumuman itu mencerminkan "bukti yang sangat kuat dan meyakinkan", seperti dikutip dari Reuters.
Oposisi di parlemen telah lama menuntut IRGC dimasukkan ke dalam daftar. Namun, pemerintah liberal menolaknya dengan mengatakan itu berisiko menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Ditanya mengapa keputusan itu lama diambil, LeBlanc mengatakan, keputusan itu telah diambil berdasarkan hukum dan saran dari badan keamanan, bukan sebagai hasil dari tekanan politik.
Setelah suatu kelompok dimasukkan dalam daftar teroris di Kanada, polisi dapat mendakwa siapa saja yang secara finansial atau material mendukung kelompok tersebut dan bank dapat membekukan aset.
Baca juga:
- 39.000 Pelajar Sekolah Menengah di Gaza Gagal Ikuti Ujian Akhir Akibat Agresi Israel
- Akui Israel Tidak akan Bisa Melenyapkan Hamas, IDF: Mereka Mengakar di Hati Rakyat
- Kim Jong-un Anugerahi Presiden Putin Tanda Kehormatan Korea Utara Order of Kim Il-sung
- Soroti Penandatanganan Perjanjian Baru Korea Utara-Rusia, Sekjen NATO: Kekuatan Otoriter Semakin Selaras
Pada Oktober 2022, Kanada mengatakan akan melarang pimpinan tertinggi IRGC memasuki negara tersebut dan menjanjikan sanksi yang lebih terarah.
"Pejabat senior pemerintah Iran saat ini dan sebelumnya yang berada di Kanada dapat diselidiki dan dideportasi," kata LeBlanc, tanpa merinci identitas dan jumlah orang yang mungkin termasuk dalam daftar teroris.
Sebelumnya, Kanada telah memasukkan sayap IRGC di luar negeri, Pasukan Quds, sebagai kelompok teroris. Ottawa sendiri memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada tahun 2012.