Dokter di Korea Selatan Batal Mogok Jika Pemerintah Kabulkan Tiga Tuntutan Ini

JAKARTA - Asosiasi terbesar dokter di Korea Selatan, Minggu, menawarkan pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka akan mogok massal pekan ini jika pemerintah ternyata menerima tiga tuntutan yang diajukan, termasuk soal kuota sekolah kedokteran.

Kelompok itu, KMA, mengajukan tawaran tersebut pada Minggu --dua hari sebelum mereka dijadwalkan mogok kerja. Pemogokan direncanakan dilakukan oleh para profesor medis di rumah sakit "5 Besar" di Seoul, serta dokter komunitas.

KMA mengatakan akan memberi waktu kepada pemerintah hingga Minggu pukul 23.00 waktu setempat untuk menanggapi tiga tuntutan.

Tuntutan mereka mencakup revisi dan penambahan poin-poin penting dalam paket kebijakan pemerintah untuk sektor layanan medis penting.

Para dokter juga menuntut pemerintah untuk membatalkan semua hukuman terhadap para dokter magang.

Namun jika pemerintah menolak, mereka menyatakan akan melakukan aksi mogok kerja sesuai rencana tanpa batas waktu.