Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan Jumbo, Bos BSI: Likuditas Tetap Solid

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi memastikan bahwa kondisi likuditas perusahaannya tetap solid.

Hal ini menyusul penarikan dana simpanan dan pembiayaan PP Muhammadiyah.

Adapun dana simpanan yang rencananya ditarik PP Muhammadiyah jumlahnya cukup besar, bahkan mencapai Rp13 triliun hingga Rp15 triliun.

“Likuiditas kita ample. Solid, solid,” ujar Hery usai konferensi pers penyelenggaraan BSI International Expo di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat, 14 Juni.

Sekadar informasi, BSI tercatat mengumpulkan simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 291,86 triliun hingga Mei 2024.

Angka tersebut tumbuh 11,33 persen dibandingkan periode sama di 2023.

Sementara, rasio pembiayaan terhadap simpanan alias financing to deposit ratio (FDR) BSI terctat masih di level 86,8 persen.

Kemudian, pembiayaan yang telah disalurkan BSI pada Mei 2024 sebesar Rp253,6 triliun.

Angka tersebut tumbuh 17,11 persen secara dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Seperti diketahui, kabar penarikan dana tersebut bermula saat surat PP Muhammadiyah beredar di media sosial.

Melalui Memo Muhammadiyah bernomor 320/1.0/A/2024 yang dikeluarkan pada 30 Mei yang lalu, Muhammadiyah menginstruksikan untuk mengalihkan dananya dari BSI ke sejumlah bank syariah.

Memo tersebut ditandatangani oleh Ketua Muhmadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah Muhammad Sayuti sebagai tindaklanjut pertemuan bersama pimpinan PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah mengenai konsolidasi keuangan AUM di Yogyakarta pada 26 Mei yang lalu.

DPR Bakal Panggil Direksi BSI

Sebelumnya, Komisi VI DPR bakal memanggil direksi PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Pemanggilan ini untuk mendalami kabar PP Muhammadiyah menarik dana simpanannya dari bank syariah terbesar tersebut.

Sekadar informasi, dana simpanan yang rencananya ditarik PP Muhammadiyah jumlahnya cukup besar, bahkan mencapai Rp13 triliun hingga Rp15 triliun.

“Kita mau agendakan untuk rapat dengan BSI. Sudah masuk dalam agenda, mungkin minggu depan,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR, Martin Manurung kepada VOI saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Kamis, 13 Juni.

Martin mengatakan walaupun BSI merupakan bank syariah terbesar, namun penarikan dana puluhan triliun oleh PP Muhammadiyah tersebut perlu diketahui penyebabnya.

“Walaupun BSI Bank Syariah terbesar, kalau Muhammadiyah menarik dana itu apa penyebabnya mereka (BSI) harus dalami. Itu juga kita belum tahu. Nanti pada saat rapat kita akan dalami sama BSI,” jelasnya.