Banyak Kecelakaan, Mayoritas Pengemudi AS Dukung Adanya Sistem Peringatan Batas Kecepatan di Kendaraan
JAKARTA - Pelanggaran batas kecepatan adalah faktor penyebab utama lebih dari seperempat kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Amerika Serkat (AS). Pada tahun 2022 saja, menurut laporan Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) pelanggaran ini menyebabkan lebih dari 12.000 kematian.
Ironisnya, dalam sebulan terakhir sekitar setengah dari pengemudi mengaku pernah melebihi ambang batas hingga 24 km/jam, sesuai laporan dari AAA Foundation for Traffic Safety. Sementara, jika dicermati aturan ambang batas kecepatan sendiri di AS sesuai laman IIHS berkisar dari 55 mph (88,5 km/jam) hingga 80 mph (128,7 km/jam) sesuai jenis wilayah dan negara bagian di AS.
Melansir Reuters, 12 Juni, dengan fakta di atas IIHS pun melakukan survei terbaru di Amerika Serikat yang menunjukkan hasil mengejutkan: lebih dari 60 persen pengemudi setuju jika kendaraan mereka dilengkapi dengan sistem peringatan batas kecepatan (Intelligent Speed Assistance/ISA). Survei ini melibatkan 1.802 pengemudi yang mengungkapkan pandangan mereka terhadap teknologi ISA.
Baca juga:
Sementara, mulai bulan depan, Uni Eropa akan mewajibkan semua kendaraan baru dilengkapi dengan sistem ISA. Dewan Keselamatan Transportasi Eropa (European Transport Safety Council) menjelaskan bahwa ISA adalah teknologi dalam kendaraan yang menggunakan kamera pengenal batas kecepatan dan/atau data batas kecepatan berbasis GPS untuk memberi tahu pengemudi tentang batas kecepatan saat ini dan memperingatkan mereka jika mereka melebihinya.
"Dengan teknologi yang kita miliki saat ini, kita hampir bisa menghentikan semua pelanggaran kecepatan dan menghilangkan tilang. Sebaliknya, kita tampaknya berjalan ke arah yang berlawanan, dengan sistem cruise control adaptif dan otomatisasi parsial yang memungkinkan pengemudi untuk memacu kecepatan hingga 90 mph (145 km/jam) jika mereka mau," kata Ian Reagan, peneliti senior IIHS.
Survei ini menunjukkan adanya potensi penerimaan yang tinggi terhadap sistem peringatan batas kecepatan di kalangan pengemudi AS. Diharapkan, teknologi ini dapat membantu menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menjadikan jalanan lebih aman bagi semua pengguna.