Intensitas Hujan Bakal Tinggi, Banjir Susulan Berpotensi Melanda Lubuk Linggau Sumsel Sepekan Depan
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan warga di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (Sumsel) untuk meningkatkan kewaspadaan atas potensi banjir susulan dalam sepekan ke depan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, setidaknya dalam sepekan ke depan cuaca sebagian besar di wilayah Lubuk Linggau didominasi hujan disertai petir.
Pusdalops BNPB mengkonfirmasi berdasarkan peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan disertai petir tersebut akan berlangsung mulai dari siang sekitar pukul 13.00 WIB sampai malam dini hari.
Atas kondisi tersebut, BNPB merekomendasikan kepada Pemerintah Kota Lubuk Linggau dan masyarakat untuk waspada karena hujan yang panjang dan berkelanjutan akan berpotensi kembali menyebabkan banjir.
"Apabila terjadi hujan intensitas lebat lebih dari satu jam di wilayah rawan banjir agar evakuasi mandiri ke daerah yang lebih aman," kata dia dalam keterangannya, Sabtu 8 Juni, disitat Antara.
Baca juga:
- KPK Klaim Tessa Mahardika Ditunjuk Jadi Jubir Sesuai Aturan
- Papua Darurat Wabah ASF, Pemprov Minta Petenak yang Ternak Babinya Mati Segera Melapor
- Tawa Megawati usai Hasto Diperiksa Polisi: Kamu Rasakan Seperti Saya Waktu Zaman Orba
- Longsor Papua Nugini Kubur 2.000 Orang Hidup-hidup, Ahli Geologi Selandia Baru Peringatkan Susulan
Tim Pusdalops BNPB mencatat beberapa daerah rawan dilanda bencana tersebut; Kelurahan Muara Enim, Bandung Ujung, Sukajadi, Kayuara, Bandung Kiri, dan Tanjung Aman di Kecamatan Lubuk Linggau Barat.
Kelurahan Keputraan, Ulak Lebar, Sidorejo, Pasar Pemiri di Kecamatan Lubuklinggau Barat II. Kelurahan Air Kuti di Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Kelurahan Sp. Periuk di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
Selanjutnya, Kelurahan Karya Bakti, Dempo, Mesat Seni, Jawa Kiri, Wirakary, Mesat Jaya, Cereme Taba, Jawa Kanan SS di Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Menurut Abdul, sejumlah wilayah tersebut dipetakan rawan setelah sebelumnya juga dilanda banjir Rabu 5 Juni. Saat itu setidaknya sebanyak 402 keluarga terpaksa dievakuasi karena rumah mereka terendam banjir hingga setinggi 60 centimeter-1 meter yang saat ini sudah berangsur surut.