Efek Fogging Terhadap Ibu Hamil Lengkap dengan Langkah Antisipasi saat Pengasapan
YOGYAKARTA – Fogging atau pengasapan jadi salah satu cara membasmi nyamuk secara cepat dan mudah. Sayangnya efek fogging terhadap ibu hamil perlu diwaspadai. Tidak hanya untuk ibu, kesehatan janin dikhawatirkan terganggu.
Perlu diketahui fogging nyamuk dilakukan dengan cara menyebur racun nyamuk atau insektisida dalam bentuk asap untuk membunuh nyamuk dewasa. Fogging dilakukan di pemukiman dan area sekitarnya. Saat fogging dilakukan, penghuni rumah harus menyingkir dan mencari tempat aman dan terbuka untuk menghindari paparan racunnya.
Efek Fogging Terhadap Ibu Hamil
Cairan fogging nyamuk sendiri menggunakan racun serangga golongan organophosporester insectisida misalnya malation, sumithion, fenithrothion, perslin, dan lain sebagainya. Akan tetapi di Indonesia, cairan yang kerap dipakai untuk menghasilkan asap racun nyamuk adalah malation.
Insektisida malation akan dimasukkan ke dalam penampung gunsmoke dengan terlebih dulu diencerkan dengan solar atau minyak tanah. Setelah itu gunsmoke akan menyemburkan asap ke area yang ditargetkan. Meski efektif, fogging cukup berbahaya bagi kesehatan terutama ibu hamil.
Dalam Jurnal Epidemiolgy 1992 meneliti hubungan paparan malation yang dipakai untuk pengasapan terhadap kesehatan. Hasilnya ditemukan bahwa wanita hamil yang terpapar malation punya risiko lebih besar yakni 2.5 kali anak yang dikandungnya terkena kelainan gastrointestinal.
Kelainan gastrointestinal sendiri adalah suatu kelainan sistem cerna yang melibatkan organ serta jalur peredaran proses cerna makanan yang ada di dalam tubuh.
Selain itu, malation yang memapar ibu hamil secara terus menerus akan berdampak pada gagal ginjal, gangguan bayi yang baru terlahir, kerusakan gen dan kromosom bayi yang masih di kandungan, kerusakan paru, menurunnya kekebalan tubuh, gangguan sperma, bahkan meningkatkan hiperaktif anak.
Dilansir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, pengasapan yang mengandung malation juga akan memicu dampak jangka panjang, salah satunya adalah lahirnya anak cacad yang disebabkan karena keracunan pada ibu.
Meski malation cukup berbahaya, penggunaannya sebagai pembunuh nyamuk tidak terlalu banyak. Penggunaan malation dalam pengasapan nyamuk menggunakan konsentrasi yang sangat rendah. Dengan begitu dampak pengasapan terhadap kesehatan tidak terlalu signifikan, demikian dilansir dari Departemen Kesehatan New York.
Baca juga:
Antisipasi Fogging untuk Ibu Hamil
Sebelum fogging nyamuk dilakukan, ibu hamil disarankan melakukan beberapa hal yakni sebagai berikut.
- Masukkan semua pakaian ke dalam lemari tertutup
- Lindungi makanan dan bahan makanan, lebih baik dimasukkan ke dalam kulkas atau lemari tertutup. Jika tidak ada, cukup lindungi dengan toples atau semacamnya
- Singkirkan sementara alat mandi, alat makan, atau alat lain yang penggunaannya dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam tubuh
- Kenakan masker dua layer untuk melindungi pernapasan
- Jaga jarak dengan area yang sedang difogging atau cari tempat lain dengan udara yang lebih bersih
- Setelah fogging selesai, tunggu setidaknya 30 menit hingga 1 jam agar asap benar-benar hilang
- Buka jendela dan pintu rumah
- Bersihkan area rumah secukupnya seperti pell atau mengelap meja dan kursi
- Buang tampungan air yang tidak tertutup dan ganti dengan air baru.
Itulah informasi terkait efek fogging terhadap ibu hamil. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.