Komandan IRGC Bersumpah Balas Kematian Penasihat Militer Iran Akibat Serangan Israel di Suriah
JAKARTA - Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan, rezim Zionis Israel harus membayar harga atas tewasnya seorang penasihat militer IRGC dalam serangan baru-baru ini di Aleppo, Suriah.
Dalam pesan Hari Rabu, Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami menyampaikan belasungkawa atas tewasnya prajurit IRGC Saeed Abya, dalam serangan udara Israel di Aleppo, saat ia menjalankan tugas sebagai penasihat.
"Para penjahat Zionis pembunuh anak harus ingat bahwa mereka akan membayar harga atas darah murni yang ditumpahkan dalam kejahatan ini. Mereka (Zionis) harus menunggu tanggapan (Iran)," tegas Mayjen Salami, melansir Tasnim News Agency 5 Juni.
Memberikan penghormatan kepada mendiang prajurit IRGC atas bantuannya kepada kelompok-kelompok perlawanan anti-Israel, Mayjen Salami mengatakan, itu akan menginspirasi para pemuda revolusioner selamanya.
Diberitakan sebelumnya, serangan udara Israel di kota Aleppo, Suriah, dilaporkan menewaskan seorang penasihat militer Iran, menurut media Iran.
Insiden terbaru terjadi sekitar pukul 00.20 waktu setempat pada Senin, 4 Juni, setelah Israel melancarkan serangan udara dengan rudal, menargetkan "sejumlah titik" di sekitar Kota Aleppo.
Baca juga:
- Hamas Minta Komitmen Israel untuk Gencatan Senjata Permanen dan Penarikan Seluruh Pasukan dari Gaza
- Parlemen Sepakat dengan Suara Bulat, Slovenia Resmi Akui Negara Palestina
- WHO: Perang di Gaza Berdampak Terhadap Sistem Kesehatan Negara-negara Tetangga
- Sambut Baik Ketertarikan Turki Gabung BRICS, Kremlin: Mitra Penting
Abiyar diyakini menjadi anggota IRGC pertama yang dibunuh oleh Israel sejak April, ketika Israel mengebom kompleks kedutaan Iran di Damaskus, menewaskan beberapa komandan.
Diketahui, Iran telah mengerahkan penasihat militer ke Suriah sejak perang saudara pecah di sana pada tahun 2011, untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.