Jika Dighosting, Lakukan 5 Hal Ini Biar Hatimu Tenang
JAKARTA - Ghosting terjadi saat seseorang tiba-tiba mengakhiri komunikasi dengan Anda tanpa penjelasan apapun. Saat ini, fenomena ghosting jadi lebih umum dari sebelumnya. Survei terhadap 5.000 orang yang dilakukan Forbes Health menemukan bahwa 76 persen peserta pernah melakukan ghosting saat berkencan.
Menjadi korban ghosting bisa sebabkan ketidakbahagiaan. Hidup seakan-akan penuh dengan misteri yang belum terpecahkan. Pasalnya, Anda tidak mengetahui alasan pasti penyebab teman kencan memutuskan komunikasi.
Jika Anda sedang atau pernah mengalami ghosting dan sulit move on, coba lakukan hal-hal berikut ini. Dilansir dari Psychology Today, Selasa, 4 Juni, berikut penjelasannya.
Tak perlu tahu penyebab dighosting
Seringkali, orang salah mengira kalau kalimat putus harus diucapkan pasangan. Dengan pemikiran seperti ini, kekuasaan seakan-akan ada di tangan orang lain dan Anda tak punya pilihan selain menunggu si ghoster mulai percakapan. Sadarilah bahwa aksi diam yang dilakukan merupakan wujudnya dalam mengakhiri hubungan. Tak perlu menunggu dia menghubungi, anggap saja hubungan tersebut telah berakhir.
Ubah fokus ke perilakunya, bukan Anda
Karena hilang kontak, banyak orang yang dihosting mulai menyalahkan diri sendiri. Alih-alih begini, sebaiknya fokuskan diri menilik kembali sifat pasangan. Pribadi ideal dijadikan pasangan setidaknya harus matang secara emosional. Orang yang dewasa secara emosional tak akan meng-ghosting. Pikirkan, jika ini caranya mengakhiri hubungan lantas bagaimana dia akan menghadapi permasalahan berat dalam hidup yang perlu diskusi serius?
Beristirahat sambil memikirkan jalan keluar
Anda mungkin tergoda mengabaikan perasaan atau mengelaknya, tetapi hal itu hanya akan memperlambat proses healing. Jika sudah siap, biarkan diri memiliki jalan keluarnya sendiri dan ungkapkan perasaan yang tidak sempat disampaikan pada pasangan. Pertimbangkan menulis surat atau rekam suara untuk mantan yang mengungkapkan segala hal yang tidak sempat diucapkan. Kemudian, bakar, sobek, atau hapus. Lakukan ini sebanyak yang diperlukan hingga Anda merasa tidak ada lagi yang perlu diproses.
Baca juga:
Hapus ikatan dari hubungan jika sudah siap
Terus menerus melihat mantan melalui media sosial, foto lama, atau kenangan-kenangan dapat mengganggu proses healing. Untuk itu, sebaiknya hindari mencari tahu segala informasi tentang mantan pasangan. Jika kenangan lama muncul kembali, cukup dibiarkan saja. Karena semakin dilawan, memori akan semakin kuat. Anda bisa berlatih mindfulness agar bisa hidup di masa kini.
Latih welas asih pada diri sendiri
Selain berhenti menyalahkan diri, belajarlah welas asih pada diri sendiri. Jika Anda merasa sulit menyampaikan kasih sayang kepada diri sendiri, bayangkan bagaimana Anda akan mendukung teman yang mengalami situasi serupa. Apa yang akan Anda katakan kepada mereka dan bagaimana Anda menghibur mereka? Kemudian, berlatihlah menerapkan dukungan yang sama pada diri sendiri.