Momen Gibran 'Jokowi' Rakabuming Ingat Masa Bocilnya, Bertemu Wali Kelas di SMP Negeri Surakarta
JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengunjungi sekolahnya dulu, SMP Negeri 1 Surakarta yang terletak di Jl. MT Haryono No.4, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jumat, 12 Maret.
Kunjungan lewat program Mider Praja ini untuk memantau simulasi persiapan sekolah melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Ada momen haru saat kunjungan dilakukan. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini tiba-tiba mencari salah satu guru yang pernah mendidiknya saat bersekolah.
"Ibu Handayani, Ibu Handayani," kata Gibran dikutip dari saluran youtube berita surakarta, Sabtu, 13 Maret.
Baca juga:
- Wali Kota Solo Gibran Bagi-bagi HP, Warganet: Mantap Mas, Nanti Maju Jadi Gubernur DKI untuk Rapikan Ibu Kota
- Momen Haru Blusukan Gibran 'Jokowi' Rakabuming di Rutan Surakarta , Didoakan Napi 'Sehat-Sehat Ya Pak Nggih'
- Wali Kota Gibran 'Jokowi' Rakabuming Masuk Rutan Klas 1 A Surakarta
- Biar Otot Kawat Tulang Besi, Gatotkaca Disuntik Vaksin di Depan Jokowi
Sosok yang dipanggil Gibran lalu muncul dan memberikan salam dengan mengatubkan tangannya. Gibran lalu bertanya, masih ingat saya bu?
"Masih, masih," jawab Handayani.
"Ibu sehat-sehat,?" tanya Gibran.
"Sehat sehat," balas Handayani dengan wajah yang gembira.
Gibran pun sedikit mengulang memori masa bocilnya (bocah cilik, masa kecil) dengan sang guru.
"Terakhir kali apa ya bu, wali kelas 1 atau kelas 3 lupa aku," tanya Gibran.
"Masih (guru) bahasa Indonesia)," tanya Gibran. "Masih, bahasa Indonesia"
Kepada awak media, Handayani mengaku senang sekaligus bangga karena muridnya kini menjadi orang penting di Solo.
"Saya senang banget, bangga masih dikenang, bangga. Guru itu senang masih disapa. Itu lho, ingatannya anteng tapi masih ingatan yang bagus terhadap guru-gurunya," kata Handayani. Handayani berharap ditangan Girban Solo mejadi kota yang jauh lebih maju.
Gibran mengaku bangga dan senang karena melihat keadaan sekolahnya jauh lebih baik dari masa aktifnya dulu, baik segi bangunan hingga simulasi kegiatan belajar mengajar.
"Saya gak salah alumni 2002 atau 2001, lupa. Mungkin 20 tahun. Itu (Handayani) wali kelas saya ngajar bahasa Indonesia," kata Gibran.